Kaki Almarhumah Ani Yudhoyono Sempat Bengkak saat Dirawat, Kenapa?

Ani Yudhoyono bersama SBY
Sumber :
  • Instagram/aniyudhoyono

VIVA – Suasana duka tengah menyelimuti keluarga besar Yudhoyono. Mantan ibu negara RI ke-6, Ani Yudhoyono, meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 sekitar pukul 11.50 waktu Singapura, setelah berjuang melawan penyakit kanker darah (leukemia). 

Khofifah: Museum SBY-Ani di Pacitan Selesai 2021

Pascakepergian ibu Ani, sang menantu, Annisa Pohan pun sempat mengabadikan momen-momen perawatan medis yang dijalani oleh almarhumah. Salah satunya adalah video latihan yang dijalani oleh memo, sapaan almarhumah, saat di NUH, Singapura.

Latihan tersebut adalah berupa gerakan mengayuh alat terapi. Dalam video, tampak kaki almarhumah mengalami pembengkakan. 

SBY Ciptakan Lagu Gunung Limo Mengenang Ani Yudhoyono, Amat Syahdu

"Memo ceritanya lagi ngapain tuh, Mo?" tanya Annisa.

"Lagi latihan. Latihannya supaya aliran darahnya bagus, jadi yang kedua ototnya juga supaya kuat. Harapannya juga cairan di kaki yang itu bisa kempes," jawab Ani Yudhoyono.

Kenang Pramono Edhie, Ibas: Siap Donorkan Tulang Sumsum untuk Memo

"Iya, itu bengkak kakinya ya, biar bisa kempes," seru sang menantu lagi.

Salah satu kemoterapi yang umum dijalani oleh penderita kanker adalah pemberian kortikosteroid atau steroid. Dilansir dari laman Cancerresearchuk, pemberian steroid ini berfungsi untuk mengobati kanker itu sendiri, mengurangi peradangan, mengurangi respons imun, misalnya setelah transplantasi sumsum tulang, membantu mengurangi penyakit saat menjalani kemoterapi, dan meningkatkan nafsu makan. 

Bukan hanya itu saja, penggunaan steroid juga bisa digunakan sebagaii bagian dari perawatan kanker seperti ketika seseorang pertama kali didiagnosis kanker, sebelum dan sesudah operasi, sebelum dan sesudah radioterapi serta untuk kanker stadium lanjut.

Meski begitu, ada beberapa efek pemberian obat ini pada penderita kanker. Beberapa efek yang mungkin terjadi seperti peningkatan risiko infeksi, perubahan kadar gula darah, tangan dan kaki bengkak, perubahan suasana hati, sulit tidur, gangguan pencernaan atau mulas, dan nafsu makan dan kenaikan berat badan meningkat. 

Masing-masing efek ini terjadi pada lebih dari 1 dalam 10 orang (10%). Dan seseorang mungkin memiliki satu atau lebih dari itu.

Terkait dengan pembengkakan di tangan dan kaki ini diketahui disebabkan oleh penumpukan cairan. Pembengkakan ini disebut edema. Untuk itu disarankan penderita kanker untuk tidak berdiri dalam waktu lama, serta angkat kaki ketika duduk jika kaki atau pergelangan tangan pasien bengkak.

Pembengkakan itulah yang membuat Memo, menjalani latihan seperti mengayuh sepeda dari arah depan ke belakang maupun sebaliknya saat menjalani perawatan di NUH Singapura beberapa waktu lalu. 

Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas

Lulus Disertasi Doktor, Ibas Menangis Kenang Ibu Ani Yudhoyono

Ibas mengangkat tema disertasi mengenai pembiayaan sektor pariwisata. Ia secara khusus menyoroti Labuhan Bajo.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2021