Bolehkah Filler dan Botox saat Puasa?
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA – Hingga saat ini, filler dan botox masih menjadi beberapa perawatan kecantikan yang diminati oleh banyak perempuan. Bukan hanya perempuan, beberapa laki-laki juga mulai tertarik untuk melakukan perawatan ini.
Perawatan ini umumnya digunakan oleh mereka yang berusia lanjut untuk mengisi cekungan-cekungan pada wajah yang kerap muncul, seiring bertambahnya usia. Mereka yang ingin menjalankan perawatan ini dianjurkan berkonsultasi terkait dengan kebutuhan.
Seperti diketahui, perawatan filler ialah dengan menyuntikkan hyaluronic acid ke dalam lapisan kulit. Namun, di tengah bulan Ramadan, bolehkah Muslim menjalankan perawatan filler dan botox.
"Filler dan botox untuk indikasi medis itu sendiri tidak ada masalah, kalau dilakukan saat berpuasa. Filler sendiri juga tidak membatalkan puasa, berbeda dengan menyuntikkan vitamin C, mungkin bisa batal," ungkap dokter Wahyudi Azwar dari NMW Skincare Bintaro kepada VIVA baru-baru ini.
Dia menjelaskan, suntik vitamin C masuk ke dalam tubuh dan bercampur dengan darah. Sedangkan untuk filler dan botox, hanya pada permukaan kulit dan tidak bercampur dengan darah.
"Tapi semua kembali kepada prinsip masing-masing, apakah membatalkan atau tidak. Tapi yang jelas, kalau secara medis tidak ada indikasi sama sekali," kata Wahyudi.
Sebelumnya, Wahyudi menjelaskan, baik filler maupun botox pada mulanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Botox atau botulinum toxin, awalnya digunakan untuk merawat permasalahan tubuh yang diakibatkan oleh otot yang over aktif seperti gerakan spastik korban stroke.
Namun, seiring perkembangan zaman, metode ini justru banyak dilirik sebagai perawatan kecantikan. Kedua perawatan itu mampu menjawab permasalahan wajah yang kerap dialami perempuan. (asp)