Pria Ini Klaim Sembuh dari Kanker Berkat Obat Cacing untuk Anjing
- Pixabay/skeeze
VIVA – Seorang pria yang pernah didiagnosis dengan kanker paru-paru sel kecil dan diberitahu hanya bisa hidup tiga bulan saja, kini mengklaim dia sudah bebas dari kanker. Semua itu berkat obat cacing seharga Rp70 ribu yang biasa dipakai untuk anjing.
Joe Tippen didiagnosis kanker paru-paru sel kecil pada tahun 2016. Meski sudah menjalani pengobatan, pada Januari 2017, kankernya sudah menyebar ke organ lainnya, seperti perut, leher, pankreas, bahkan tulang. Kanker sudah menyebar ke mana-mana dan dokter menyarankannya untuk pulang dan berpamitan karena dia hanya punya waktu tiga bulan untuk hidup.
Saat kanker sel kecil menyebar seluas seperti kasus yang dialami Joe, peluang selamat hanya sekitar 1 persen. Joe berpikir dia akan meninggal, dan dengan sisa harapan yang ada, dia mau mencoba apa saja berharap ada keajaiban, bahkan dengan menggunakan obat cacing anjing bernama fenbendazole.
Penderita kanker yang sudah putus asa itu menemukan pengobatan aneh tersebut saat menelusuri sebuah forum dari almamaternya, Oklahoma State University. Unggahan yang menarik penglihatannya bertuliskan, "Jika Anda menderita kanker atau kenal seseorang yang kena kanker, kabari saya."
Joe sebenarnya sudah mendaftar untuk pengobatan eksperimental yang dikatakan dokter tidak bisa menyelamatkannya tapi mungkin bisa memperpanjang harapan hidupnya dari tiga bulan menjadi satu tahun. Waktu yang cukup untuk setidaknya bertemu dengan cucunya. Tapi, dia memutuskan untuk mengontak forum itu karena tidak merugikan juga. Yang mengejutkannya, orang tersebut adalah dokter hewan yang punya cerita sangat menarik.
Â
Dokter hewan itu mengatakan kepada Joe bahwa para ilmuwan secara tidak sengaja menemukan bahwa obat cacing anjing terlihat bisa menyerang sel kanker pada tikus. Salah satu ilmuwan yang memimpin penelitian sudah didiagnosis kanker otak stadium 4 dan diberikan prognosa yang sama dengan Joe, tapi dia mulai mengonsumsi pil cacing anjing dan dalam enam minggu kankernya hilang. Tentu saja, Joe sangat tertarik.
Joe tetap menjalani percobaan klinis yang disarankan dokternya, tapi di saat yang sama juga memesan fenbendazole, obat anjing yang disebutkan oleh dokter hewan itu. Dia tidak mengatakan kepada dokternya mengenai itu. Dan tiga bulan kemudian, saat dia melakukan scan PET untuk pemeriksaan penyebaran kankernya, dia terkejut ketika mengetahui bahwa tak ada lagi tanda tumor di tubuhnya.
"Tiga bulan sebelumnya ada kanker di tubuh saya dari ujung kepala hingga kaki. Dan itu adalah metastasis yang sangat berbahaya, yang secara virtual membuat 100 persen penderitanya meninggal dalam tiga bulan. Sekarang, tiga bulan kemudian, scan PET saya benar-benar hitam, kosong dari cahaya apapun, di mana pun," tutur Joe, seperti dikutip laman Oddity Central.
Pada September 2017, Joe melakukan scan lainnya yang sekali lagi menunjukkan dia bebas kanker. Kali ini dia menceritakan pada dokternya mengenai fenbendazole, tapi tidak ada cara membuktikan bahwa obat cacing yang telah menyembuhkannya.
Dia juga meminum suplemen vitamin E, CBD, dan kurkumin alami, ditambah lagi ada percobaan klinis yang dilakukan oleh dokternya. Namun, hal yang menarik dari obat eksperimental itu adalah dari 1.100 pasien dalam percobaan klinis, hanya Joe satu-satunya yang bersih dari kanker.
"Perusahaan asuransi saya menghabiskan US$1,2 juta untuk saya dengan cara tradisional sebelum saya berganti ke pengobatan US$5 per minggu yang telah menyelamatkan saya," kata Joe.
Joe menekankan bahwa dia bukan dokter dan tidak mencoba memberi resep obat dan memberikan saran pengobatan. Tapi, dia ingin berbagi ceritanya ke sebanyak mungkin orang.
Kisah Joe Tippens telah menarik perhatian Presiden Oklahoma Medical Research Foundation, Dr Stephen Prescott, yang mengatakan akan melakukan studi kasus mengenai bahan yang bisa melawan kanker pada fenbendazole.
Joe, yang masih terbebas dari kanker mengatakan, masih ada 40 cerita sukses lainnya selain dirinya, di mana semuanya melibatkan penggunaan fenbendazole. Ada juga beberapa studi yang mengatakan bahwa senyawa obat itu pada dasarnya membuat sel kanker lapar dan membunuhnya.
Meski begitu, banyak dokter merasa skeptis mengenai obat itu dan merekomendasikan pasien tetap melakukan pengobatan klasik. Joe sendiri dituduh telah memberikan harapan palsu kepada para pasien kanker, meski dia tampak tak terpengaruh dengan tuduhan tersebut. (ldp)