Imam Besar Istiqlal soal Vaksin: Wajib Meski Mengandung Babi

Vaksin Campak dan Rubella (MR).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa

VIVA – Pro kontra imunisasi untuk anak menjadi masalah yang masih diperdebatkan di seluruh dunia. Tak sedikit yang akhirnya lebih memercayai hal yang tidak ilmiah maupun kekhawatiran berlebih pada efek sampingnya, sehingga bisa memicu wabah terjadi.

PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Dewasa Terbaru: Vaksin Apa Saja yang Direkomendasikan?

Dalam pandangan agama, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D mengatakan bahwa ada dua hal yang ditakutkan masyarakat dari imunisasi yaitu pertama karena kandungan babi dan kedua ketakutan karena adanya isu kalau imunisasi menyebabkan penyakit lain seperti timbulnya autisme.

Imam besar tersebut menegaskan bahwa pemakaian imunisasi wajib hukumnya. Bahkan, kewajiban itu perlu dilakukan meski terdapat kandungan babi di dalam vaksin.

Terpopuler: Cara Mudah Mencairkan Bunga Es Tebal di Freezer Kulkas hingga Pentingnya Vaksin Pneumonia Bagi Anak dan Orang Dewasa

"Wajib hukumnya. Sekalipun ada babi, itu boleh, karena dalam keadaan darurat, ujar Prof Nasaruddin, ditemui dalam Pekan Imunisasi Dunia, di Gedung Kemenkes RI, Selasa 30 April 2019.

Terlebih, Prof Nasaruddin menegaskan bahwa tidak memberikan vaksin pada anak adalah hal yang salah. Itu sudah melanggar hak yang seharusnya didapatkan anak.

Belasan Ribu Sapi Terjangkit PMK, Jawa Timur Darurat Penyakit Mulut dan Kuku

"Termasuk membunuh anak jika tidak memberikan hak vaksin pada anak," tegasnya.

Dia mengimbau agar imunisasi dapat diberikan agar mencegah penyakit berbahaya. Apalagi jika hal tersebut sudah mendapat persetujuan dari para ulama Indonesia.

"Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat kita, kalau ada persoalan agama kan ada majelis ulama (MUI), sudah ada fatwa majelis ulama, ya Bismillah," ujar dia. (ldp)

Vaksinasi booster untuk lansia (Foto ilustrasi).

Bahaya RSV Mengintai Lansia: Lebih Menular dari COVID-19, Jangan Anggap Remeh!

Ada berbagai penyakit infeksi virus yang rentan dialami orang dewasa, terutama lansia, salah satunya infeksi virus RSV (Respiratory Synctial Virus).

img_title
VIVA.co.id
20 Februari 2025