Mitos dan Fakta Seputar Diabetes Melitus

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA – Penderita diabetes kini tak melulu hanya terjadi pada orang usia lanjut, tapi juga pada mereka yang masih dalam usia aktif. Hal ini tak lepas dari gaya hidup masyarakat zaman sekarang yang cenderung banyak diberi kemudahan. Dari kemudahan transportasi, memesan makanan, hingga makanan cepat saji bagi mereka yang sibuk.

Mobil Double Cabin Tabrak 11 Kendaraan di Tangerang, Ternyata Sopirnya...

Meski sesuai dengan kehidupan modern, sayangnya dibalik kemudahan tersebut justru memperbesar kemungkinan seseorang terkena diabetes.

Banyaknya jumlah penderita diabetes di usia muda, turut diikuti berbagai mitos yang berkembang di masyarakat, di antara beberapa mitos tersebut, berikut ini beberapa penjelasannya, seperti disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr.dr. Ketut Suastika,SPPD-KEMD.

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

1. Pemeriksaan gula darah harus dilakukan setiap hari

Hal ini biasa dilakukan saat awal menggunakan insulin, sementara yang menggunakan pil tidak terlalu membutuhkan pemeriksaan setiap hari, kecuali dalam keadaan tertentu seperti hipoglikemia.

Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

"Kecuali pada keadaan gejala hipoglikemia, gemetaran, lapar. Saat itu penting periksa untuk memastikan terjadi hipoglikemia pada kita, apalagi saat puasa. Kalau misal gejala demikian tapi bukan hipoglikemia bisa dilanjutkan puasa," ucap Ketut di Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, 26 April 2019.

2. Gula darah kembali normal tidak akan kena diabetes lagi

Ini tidak benar, karena hingga saat ini belum ada cara yang bisa menyembuhkan diabetes tanpa obat seumur hidup. Yang ada saat ini adalah mengobati termasuk dengan insulin yang bisa mengendalikan gula darah.

"Tidak ada istilahnya diabetes merdeka," ujarnya menegaskan.

3. Penderita diabetes boleh puasa

Penderita diabetes diperbolehkan menjalankan ibadah puasa tapi dengan memilih dan memilah, serta harus diperhitungkan risikonya.

"Sebenarnya orang diabetes diharapkan sebagian besar bisa puasa, kecuali orang tertentu yang pengendaliannya tidak baik, atau komplikasi beraneka ragam, seperti ginjal, hemodialisis, ya sudah korbankan (puasa) dengan menjalankan ibadah yang lain,” ucap Ketut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya