Pentingnya Memahami P3K Kecelakaan Lalu Lintas
- Pixabay/ Peggy_Marco
VIVA – Selain kemacetan, kecelakaan lalu lintas (lakalantas) menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan di tengah tingginya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia.
Tak hanya itu, lakalantas juga ternyata menjadi penyebab kematian nomor lima terbanyak setelah jantung. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, pada 2018 hingga awal 2019 sebanyak 657 orang meninggal dunia akibat lakalantas. Dari jumlah itu didominasi anak-anak muda atau kaum milenial. Selain itu, tidak kurang dari 27 sampai dengan 30 ribu orang meninggal dunia akibat lakalantas di jalan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai jadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis atau TBC.
Global Status Report on Road Safety 2013 juga menempatkan Indonesia sebagai negara urutan kelima tertinggi angka kecelakaan lalu lintas di dunia. Mirisnya, hal tersebut jarang terekspos, sehingga ini dinilai jadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia.
Kepala Unit Gawat Darurat Siloam Hospitals Cikarang, dr.Fani Jonathan Saragih menyebut soal pentingnya tindakan pencegahan lakalantas. Terlebih saat ini layanan ojek online cukup digemari masyarakat sebagai moda transportasi masa kini.
Dilansir dari rilis yang diterima VIVA, Jumat, 26 April 2019, dr Fani membagikan tiga materi dasar pertolongan pertama lakalantas.
"Terdapat tiga materi dasar pertolongan pertama lakalantas ketiganya merupakan panduan umum tentang bagaimana cara memberi pertolongan," ujarnya dalam cara Pelatihan Sehat Cegah Lakalantas Bagi Pengemudi Grab Bike di Aula lantai 8 Siloam Hospitals Cikarang, beberapa waktu lalu.
Pertama, cek kesadaran periksa apakah korban masih dalam kondisi sadar atau tidak, lalu cek pernapasan, kompresi dada, cara lalukan napas bantuan, hingga memperhatikan apakah ada cedera atau trauma.
"Yang kami harapkan adalah bagaimana para pengemudi ojek online dapat mengetahui prinsip memberi pertolongan pertama dan bagaimana tata cara agar korban dapat segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Sementara itu, di acara yang sama Tries A Nainggolan Chief Executive Siloam Hospitals Lippo Cikarang mengatakan bahwa kegiatan edukasi bagi pengemudi online sangat penting.
"Tak bisa kita pungkiri, potensi terjadinya kecelakaan senantiasa hadir di sekitar aktivitas kita semua. Karenanya sebagai wujud perhatian layanan kesehatan, kami adakan diskusi dan pelatihan umum ini," ungkapnya.
Selain pemberian materi pertolongan pertama pada lakalantas yang diikuti 55 pengemudi Grab Bike, kegiatan diskusi turut diisi mengenai layanan asuransi kesehatan bagi korban bersama PT Safus Inti, selaku pengelola asuransi yang bekerja sama dengan Siloam Hospitals Group sejak satu tahun lalu. (rna)