Awas, Hipoglikemia Intai Penderita Diabetes Saat Puasa
- Pixabay/TesaPhotography
VIVA – Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah berada dibawah normal yaitu 70 mg/dL. Gangguan ini tak disadari kerap terjadi dan meningkat di saat bulan Ramadan.
Dari riset Epidemiology of Diabetes and Ramadan 1422/2001 (EPIDIAR) yang dilakukan di 13 negara dengan populasi muslim cukup besar, termasuk Indonesia, ditemukan bahwa risiko pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) terkena hipoglikemia meningkat hingga 7,5 kali lipat di bulan Ramadan dibanding bulan lainnya.
"Kejadian hipoglikemia lebih besar saat puasa dibanding tidak puasa. Hal ini karena pasien DMT2 mengalami kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap, sehingga kadar gula dalam tubuh menurun drastis," kata Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr.dr. Ketut Suastika,SPPD-KEMD di Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2019.
Hal tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia tahun 2012 bahwa puasa memengaruhi kadar gula dalam darah pasien DMT2.
"Berdasar survei MSD, 73 persen dokter setuju bahwa faktor budaya seperti puasa memengaruhi kendali kadar gula darah pasien DMT2," ujar Medical Affairs Director MDS Indonesia, dr. Suria Nataatmadja di kesempatan yang sama.
Meski demikian, bukan berarti penderita diabetes lantas tidak bisa berpuasa. Ketut menyarankan pasien dengan DMT2 berkonsultasi dengan dokter, untuk mendapat rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia.
"Selain itu, menjalankan diet seimbang, aktif melakukan aktivitas fisik, rutin memantau kadar gula darah secara berkala serta melakukan perubahan pengobatan yang bisa memicu pelepasan insulin secara berlebihan," imbuh Ketut. (mar)