Studi: Media Sosial Picu Kesepian Mendalam Penggunanya

Iustrasi wanita.
Sumber :

VIVA – Dulu orang akan memiliki setidaknya tiga teman dekat untuk menghabiskan waktu bersama. Namun sekarang rasanya cukup dengan smartphone dan segala aplikasi media sosialnya sudah mampu memenuhi kebutuhan untuk bersosialisasi tanpa harus bertemu langsung.

Polda Sumut Tangkap Mahasiswi Diduga Promosikan 5 Situs Judi Online, Segini Gajinya

Menyenangkan memang jika bisa bersosialisasi tanpa harus repot-repot bertemu, namun ternyata hal itu justru bisa memicu rasa kesepian mendalam. Mengapa bisa?

Sebuah penelitian soal media sosial (medsos) menyebut bahwa sering main medsos bisa memicu rasa kesepian. Studi tersebut melibatkan 1787 responden anak muda yang diminta untuk mengisi kuesioner tentang keseharian serta pola penggunaan internet mingguan mereka. 

Kombes Latif Ungkap Fakta Mencengangkan Mobil Drift di Bundaran HI

Studi itu menemukan bahwa partisipan yang menggunakan media sosial lebih dari dua jam sehari ternyata akan merasa dua kali lebih terisolasi dibanding mereka yang hanya menggunakan media sosial kurang dari 30 menit perhari. 

Selain itu, mereka yang mengunjungi berbagai platform media sosial lebih dari 58 kali per minggu, akan merasakan 3 kali lebih banyak perasaan terisolasi. Dilansir laman Your Tango, penelitian itu sangat beralasan. Berikut ini beberapa penyebabnya.

Istana Buat Dua Akun Instagram Lembaga Kepresidenan, Ini Perbedaannya

1. Merasa diasingkan

Menonton aktivitas orang lain di media sosial terutama orang yang Anda kenal akan memicu perasaan terasing, karena Anda hanya bisa menontonnya tanpa ikut terlibat dalam acara tersebut. Selain terasing akan muncul juga rasa canggung, tidak penting dan sendiri. Meski unggahan itu tak buruk, tapi kita bisa menerjemahkannya sebagai keeksklusifan yang dipamerkan dengan maksud tertentu sehingga membuat kita merasa terisolasi. 

2. Membandingkan diri sendiri

Di media sosial hidup orang lain selalu nampak sempurna. Foto-foto sahabat Anda yang berlibur ke tempat yang sangat Anda idamkan, atau penampilan glamor sahabat Anda. 

Dulu hal itu hanya bisa disaksikan di majalah oleh model atau selebriti yang rasanya jauh dari kehidupan Anda, namun kini semua orang rasanya bisa tampil memukau. Hal itu tentu menimbulkan rasa iri dan rendah diri, sehingga lebih banyak yang menarik diri dari kehidupan sosial karena rendah diri.

3. Kurang waktu interaksi dengan kehidupan nyata

Media sosial memicu perasaan kesepian, orang juga beralih untuk berdamai dengan perasaan kesepian yang sudah dirasakan melalui media sosial. Jadi tidak berarti media sosial itu tak ada baiknya. Sebagai contoh, media sosial membentuk seorang introvert untuk mengembangkan kemampuan sosialnya. 

Platform ini juga membuat orang membagikan sumber dan pengetahuan dengan beragam topik yang lebih luas. Media sosial tidak secara langsung menyebabkan kesepian, cara kita menggunakannya dan bagaimana melihat kehidupan, itulah yang menjadi masalah sesungguhnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya