Sering Sikat Gigi Masih Bau Mulut, Ini Penyebabnya
- Pixabay
VIVA – Banyak orang tentu sudah tahu, salah satu cara membersihkan gigi ialah dengan menyikatnya. Umumnya, sikat gigi dilakukan pada saat pagi atau malam hari. Namun, banyak masyarakat yang juga sering keliru dalam menggunakan sikat gigi.
Hal itu diungkapkan oleh Drg. Andy Wirahadikusuma, Sp. Pros, dalam Sensitive Expert Talks di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Selasa 9 April 2019.
"Itu banyak sekali di masyarakat di Indonesia, oh saya sikat gigi sepuluh hari sekali, tapi kok gigi berlubang sensitif atau mulut tetap bau. Itu banyak yang datang ke tempat saya," ungkap Andy.
Setelah dilakukan diagnosa, ternyata sikat gigi yang digunakan tidak tepat. Banyak masyarakat yang menggunakan sikat gigi dengan bulu yang kasar. Ini menyebabkan gigi menjadi sensitif.
"Harusnya, mereka pakai sikat gigi yang berbulu halus dan cara menyikatnya ada caranya. Caranya, selain giginya, kita harus menyikat sedikit leher dari perbatasan antara gigi dan gusi," ungkap Andy.
Dia mengatakan, banyak masyarakat menganggap bahwa sikat gigi hanyalah pada bagian giginya. Padahal, bagian perbatasan antara gigi dan gusi yang berwarna pink juga harus disikat.
"Karena, plak justru menempel di leher tersebut, itu kalau didiamkan dalam waktu agak lama bisa menyebabkan karang. Itu dari yang tadinya lunak, malah menjadi keras," kata dia.
Jika sudah demikian, plak itu sudah susah dihilangkan dengan sikat gigi. Sehingga, harus ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi tadi. (asp)