Tragis, Wanita Lakukan Diet Cairan Malah Alami Kerusakan Otak
- Pixabay/Bernd
VIVA – Banyak wanita merasa cantik karena ramping. Untuk itu, banyak yang berusaha keras mengurangi bobot tubuhnya, yang dianggap berlebihan.
Hal ini dilakukan oleh salah satu wanita Israel berusia 40-an tahun. Namun, upayanya untuk menurunkan berat tubuh justru berakibat fatal.
Dikutip dari Oddity Central, wanita itu terpaksa dilarikan ke Medical Center Sheba di Tel Aviv karena mengalami kerusakan otak permanen setelah mengonsumsi jus buah dan diet air selama tiga pekan. Wanita yang tak disebutkan namanya itu ketika dibawa ke rumah sakit hanya berbobot kurang dari 40 kilogram (kg).
Selain beratnya yang di bawah normal, fisiknya juga tampak buruk akibat menderita ketidakseimbangan garam yang parah karena diet cairan yang dilakukannya. Diketahui bahwa dia melakukan diet tersebut atas saran seorang terapis alternatif tak bersertifikat.
Sementara kondisi wanita itu belum diumumkan oleh dokter, namun dia diyakini menderita hiponatremia alias keracunan air. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat natrium dalam darah. Ketika kadar natrium dalam darah sangat rendah, air memasuki sel-sel otak dan menyebabkan otak membengkak.
Menurut media lokal, dokter khawatir kekurangan gizi berkepanjangan dan asupan cairan yang berlebihan mungkin menjadi penyebab wanita tersebut mengalami kerusakan otak permanen. Tetapi mereka baru bisa memastikannya jika kondisi wanita itu telah stabil.
Dan karena kondisinya tersebut, belum diketahui alasan sebenarnya wanita itu melakukan diet air. Diet tersebut kadang diadopsi sebagai cara cepat untuk detoks atau menurunkan berat badan. Adapun profesi terapis alternatif tidak diatur di Israel, sehingga hampir setiap orang bisa menyatakan dirinya sebagai ahli dan menawarkan konsultasi pribadi demi mendapatkan uang. (ldp)
Diet Intermittent Fasting Gagal, Kok Bisa? 8 Hal Ini Ternyata Jadi Biang Keroknya
Intermittent fasting (IF) menjadi salah satu metode diet yang populer karena klaimnya yang sederhana dan efektif untuk menurunkan berat badan. Tapi, kok bisa gagal?
