Tren Donasi Online, Membantu Masyarakat Miskin Tanpa BPJS

Ilustrasi aplikasi di smartphone.
Sumber :
  • Pixabay/MariusMB

VIVA – Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di setiap tahunnya ternyata belum sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan.

Cek Sekarang! Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Siap Alami Perubahan

Meski pemerintah memiliki program Kartu Jakarta Sehat (KIS) hingga BPJS Kesehatan, namun hal itu masih belum bisa menjangkau kalangan menengah ke bawah. Entah terkait masalah kelengkapan dokumen hingga harga premi yang dirasa bagi sebagian orang masih sulit dijangkau.

Bagi masyarakat tidak mampu yang hanya memiliki asuransi kesehatan dari pemerintah, bisa jadi tidak akan mampu untuk mendapatkan tambahan perawatan atau obat-obatan yang tidak ditanggung asuransi kesehatan tersebut.

10% Saldo BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan Meski Belum Pensiun, Ini Syaratnya!

Sehingga, perawatan atau pengobatan lengkap dari rumah sakit yang seharusnya diterima oleh para pasien tidak mampu, tidak bisa dilakukan karena ketidaksanggupan keuangan dari keluarga pasien.

Namun, belakangan platform online untuk kesehatan yang berbasis sosial mulai bermunculan dan seakan jadi tren tersendiri. Berkat kemajuan zaman, kini masyarakat tidak harus menolong secara langsung, tapi bisa dengan cara berdonasi melalui aplikasi mobile.

Hari Kesehatan Nasional, Catatan PB IDI: Permasalahan di Indonesia Sangat Kompleks dan Beragam

"Secara online, aplikasi ini berfokus pada pasien yang menderita penyakit serius yang tidak memiliki cukup dana untuk perawatan, berobat, juga bertahan hidup," ujar CEO pedulisehat, Raymond Chen.

Tak hanya itu, platform kesehatan ini juga mampu membantu pasien kurang mampu agar segera mendapat tindakan dari rumah sakit yang terkait.

"Dengan begitu pasien bisa segera sembuh dari penyakit serius yang dideritanya,” ucapnya.

Terkait biaya tambahan seperti obat dan penanganan lain yang tidak di-cover asuransi kesehatan, ia juga menambahkan bahwa pasien kurang mampu bisa mendapatkannya.

"Dikarenakan masih terdapat biaya lainnya (biaya obat, biaya susu khusus, alat medis penunjang kesehatan dan lain-lain) yang tidak dibiayai melalui program asuransi kesehatan dari pemerintah," kata dia.

Di sisi lain, pihak donatur juga bisa dengan mudah mendonasikan sumbangannya, juga tanpa khawatir disalahgunakan. Selain itu yang terpenting semua 'amanah' itu bisa dilakukan dengan mudah.

"Metodenya biasanya cukup beragam, dengan konsep tercepat dan dengan virtual account dari beberapa bank ternama di Indonesia,” tutupnya. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya