Dokter Belum Rekomendasikan Pria Minum Pil KB
- www.pixabay.com/PDPics
VIVA – Pil kontrasepsi untuk pria telah diuji keamanannya pada manusia, menurut para pakar dalam konferensi medis. Jenis kontrasepsi ini adalah yang terbaru selain kondom atau vasektomi.
Tetapi para dokter dalam pertemuan masyarakat endokrin, Endocrine Society 2019 di New Orleans, Amerika Serikat, menyatakan baru satu dekade lagi, pil untuk pria ini baru tersedia di pasaran.
Bagaimana di Indonesia? Ternyata pil KB untuk kaum adam ini masih belum bisa diterima di Tanah Air.
"Ya karena emang pil KB untuk laki-laki tidak populer dan tidak beredar di kita. Intinya adalah mematikan sel sperma untuk laki-laki, jadi tidak praktis juga, dalam arti kata kondom lebih mudah memakainya. Pil harus terus diminum," kata dr. Reino Rambey, Sp.OG, dalam acara Folkaland, 'Kupas Tuntas Program Hamil,' di Balai Sarwono, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu, 31 Maret 2019.
Pil KB untuk pria bersifat mematikan sel sperma sehingga tak disarankan untuk kesehatan kaum pria. Meski tak menurunkan gairah seksual, dr. Reino tak menyarankan.
"Kalau saya tidak merekomendasikan ya apalagi pada orang yang masih belum punya anak karena tingkat kontrasepsi pada perempuan yang lain kan bukan mematikan sel. Kalau ini (pil KB pria) mematikan sel," tutur dia.
Terkait efek jangka panjang, pil KB pria belum bisa ditentukan karena relatif masih sangat baru.
"Sesuatu yang sifatnya mati akan menyebabkan jaringan itu menjadi tidak sehat. Penelitian jangka panjangnya belum ada, apakah akan jadi kanker dan sebagainya belum terjawab karena kontrasepsi pada pria itu relatif masih baru," ujar dr. Reino.