Bahaya Gerakkan Kepala Sampai Bunyi 'Krek', Bisa Picu Saraf Kejepit

Ilustrasi leher.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Menggerakkan leher hingga mengeluarkan bunyi 'krek' saat merasa lelah, tegang ataupun kaku, sering dilakukan. Tak hanya individu, bahkan saat berada di tukang potong rambut pria ketika memberi pijatan, biasanya diakhiri dengan menggerakkan kepala konsumen hingga bunyi “krek”.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Jika terbiasa melakukan hal tersebut, sebaiknya pikir ulang. Ternyata, meski memberikan efek menyenangkan usai dilakukan, tapi tidak untuk efek jangka panjang. 

Hal ini diungkapkan Ketua kelompok Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, Dr.Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) dalam media briefing 'Love Your Nerve with Neurobion' di The Hermitage, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2019. 

Atasi Saraf Kejepit dengan Metode Canggih, 2 Olahraga Ini Bisa Mempercepat Pemulihan

"Tindakan itu bahaya, karena di antara tulang belakang banyak sendi. Saat kaku, digerakkan melampaui batasnya, saat itu didominasi rasa nyaman, enak, tapi perlahan sendi terkikis," ujarnya. 

Bahkan, menurut dokter yang akrab disapa Luthy, mengatakan efek jangka panjang sering menggerakkan kepala untuk menghilangkan pegal hingga berbunyi 'krek' ini bisa menyebabkan timbulnya saraf kejepit.  

Apa Itu Frozen Shoulder? Dapat Sebabkan Seseorang Sulit Gerakan Bahu

Jadi, mulai pertimbangkan lagi sebelum melakukan gerakan tersebut, mengingat di bagian leher terdapat banyak pembuluh darah utama ke otak, sendi penyangga, bantalan tulang. (ase)

Ilustrasi saraf kejepit

Lamina Pain and Spine Center : Solusi Tepat Pengobatan Saraf Kejepit

Saraf kejepit merupakan kondisi yang cukup umum dan dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat serta keterbatasan gerak pada penderitanya.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025