5 Hal Wajib Ditanyakan ke Dokter Sebelum Operasi Katarak
- Pixabay/Adina Voicu
VIVA – Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Ada banyak jenis katarak, namun yang paling banyak terjadi adalah katarak yang disebabkan oleh proses penuaan.
Katarak yang disebabkan oleh proses penuaan disebut katarak senilis. Katarak ini tidak dapat dihindari, sama seperti rambut yang beruban seiring pertambahan usia. Katarak jenis ini terjadi pada semua orang tanpa terkecuali.
Katarak hanya dapat disembuhkan dengan operasi. Namun, tergantung pada masing-masing kondisi katarak, ada yang sifatnya mendesak, ada juga yang masih bisa ditunda.
Namun, meski masih bisa ditunda, jika semakin lama dibiarkan, katarak akan semakin menebal dan mengeras. Dalam tahapan yang lebih lanjut, katarak yang sudah mengeras bisa jadi lebih sulit dihilangkan.
Ketika dokter memutuskan bahwa katarak harus dioperasi, ada lima hal wajib yang harus Anda tanyakan kepada dokter. Berikut lima pertanyaan yang perlu Anda tanyakan ke dokter sebelum operasi katarak seperti dikutip dari rilis pers Klinik KMN EyeCare kepada VIVA.
1.Apa saja risiko operasi katarak?
Meski berbagai fakta penelitian dan angka statistik menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan operasi katarak terbukti tinggi, pasien tetap berhak dan wajib menanyakan risiko-risiko yang dapat terjadi dari operasi katarak.
Jadi, apabila merasakan gejala-gejala bermasalah pasca operasi, dapat cepat mengambil tindakan dan berkonsultasi dengan dokter. Risiko-risiko yang paling umum terjadi adalah peradangan, infeksi, pendarahan, pembengkakan, bergesernya posisi lensa buatan, dan lainnya.
2. Seberapa besar kemungkinan untuk mendapatkan penglihatan normal kembali?
Pasien wajib menanyakan dokter mengenai tingkat keberhasilan operasi katarak yang akan dilakukan. Pasalnya, ini berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang kembali mendapatkan penglihatan normal, tanpa bergantung pada kacamata minus, namun ada yang masih membutuhkan kacamata sesudah operasi katarak.
Ada pula yang tidak butuh kacamata minus, tapi ada bayangan bintik-bintik saat melihat. Kondisi ini dinamakan floaters dan tidak dapat dilakukan tindakan pengobatan. Pasien patut berkonsultasi mengenai semua kemungkinan ini ke dokter sebelum operasi.
3. Apa saja pemeriksaan praoperasi katarak?
Terdapat tahap-tahap pemeriksaan komprehensif yang memastikan kondisi mata dan tubuh secara keseluruhan, termasuk di antaranya pemeriksaan kondisi kornea mata dengan specular microscope, rekam jantung atau EKG (elektrokardiogram), hingga tes darah laboratorium. KMN EyeCare juga melakukan pemeriksaan terhadap retina, bagian mata paling sulit karena letaknya yang paling belakang.
4. Apa saja yang terjadi di hari operasi katarak?
Teknik operasi katarak terkini yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Fakoemulsifikasi. Waktu yang dibutuhkan untuk operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi terhitung pendek, yakni 15 hingga 20 menit untuk satu mata.
Secara garis besar, tahapan operasi katarak meliputi pembukaan sayatan yang sangat kecil (kurang dari 3 milimeter), kemudian alat setipis jarum dimasukkan ke lensa di mana katarak tumbuh. Alat tersebut akan mentransmisi gelombang ultrasound untuk menghancurkan katarak menjadi kepingan-kepingan kecil yang kemudian disedot keluar. Lensa baru kemudian dimasukan melalui sayatan kecil yang sama untuk ditanam.
5. Apa yang akan terjadi setelah operasi katarak?
Setelah operasi selesai dalam hitungan menit, mata akan ditutup dan pasien akan dibiarkan istirahat dan diawasi oleh tim medis yang berjaga-jaga seandainya terjadi suatu masalah. Hampir semua operasi katarak tidak membutuhkan rawat inap.
Pasca operasi, dokter akan memberikan obat tetes mata khusus yang dapat membantu pemulihan dan mengurangi risiko infeksi. Kacamata atau pelindung mata juga disarankan untuk menambah proteksi pada mata yang telah dioperasi.
Setelah operasi, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan pascaoperasi untuk memantau keadaan mata. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam satu hingga tujuh hari pascaoperasi, atau diulang hingga beberapa minggu. Biasanya, pemulihan total terjadi dalam waktu delapan minggu. (rna)