Sebanyak 7.000 Tenaga Kesehatan Dikirim ke Daerah Sejak 2015

Menkes Nila Moeloek di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Sumber :
  • VIVA/Tasya Paramitha

VIVA – Sebanyak 7.000 tenaga kesehatan Nusantara Sehat (NS) dan individu telah dikirimkan ke berbagai pelosok daerah sejak 2015. Hal ini sebagai upaya dari pemerintah agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.  

Melalui Percikan Ini Dipercaya Mampu Jembatani Tidak Meratanya Faskes di Indonesia

Menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, program NS ini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih. NS juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang fokus pada Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di Daerah Tertinggal (DKMDT), Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan.

“Peserta NS adalah tenaga kesehatan profesional yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Saya harapkan dengan keberadaan mereka (peserta NS) dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ucap Menkes dari rilis yang diterima VIVA, Jumat, 15 maret 2019.

Cairan Infus Analgesik-Antipiretik: Solusi Medis untuk Mengatasi Nyeri dan Demam

Peserta NS sendiri ialah para tenaga profesional kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.

Hingga saat ini, Kemenkes telah melakukan penyebaran tenaga kesehatan NS sebanyak 7.377 peserta tim dan individu ke-29 provinsi di Indonesia. Pada 2015-2018 sebanyak 3.380 peserta NS Tim telah dikirimkan ke 162 kabupaten/kota dari 29 provinsi. Sementara pada 2017-2018 sebanyak 3.997 tenaga kesehatan NS Individu dikirimkan ke 225 kabupaten/kota dari 29 provinsi di Indonesia. (rna)

Satgas Tenaga Kesehatan TNI Buka Layanan Kesehatan di Palestina dan Mesir
Ilustrasi perawat/suster/caregiver.

Jerman Krisis Tenaga Kerja Sektor Perawatan Kesehatan

Sektor perawatan kesehatan Jerman menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil yang paling parah dari semua industri yang ada.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024