Gaya Hidup Buruk Percepat Munculnya Penyakit di Usia Muda
- Pixabay/bohed
VIVA – Sejak dulu banyak orang mendambakan bisa memiliki umur panjang dan awet muda. Namun, kenyataannya banyak yang berumur panjang tapi tidak bisa menikmatinya karena menjangkit beragam penyakit. Karena itulah, sekarang tak hanya dibutuhkan perawatan anti-aging, tapi juga bagaimana berumur panjang sekaligus mencapai healthy aging.
Menurut Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, permasalahan aging yang kini banyak terjadi adalah penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi yang berujung pada penyakit jantung dan stroke.
"Belakangan yang memprihatinkan, banyak yang masuk ke dalam kondisi demensia. Kalau penyakit yang sebelumnya kita sudah mengenal treatment-nya dan sudah banyak, kalau demensia tidak mudah, seringkali pasien maupun keluarga tidak menyadari ada risiko," kata Dewi di sela acara Prodia Scientific Day di Prodia Tower, Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.
Inilah yang ditargetkan oleh healthy aging, bagaimana penyakit tidak menular bisa dicegah dan jangan muncul lebih cepat dari usia yang seharusnya. Kalaupun sudah usia lanjut, diharapkan ia tetap bugar meski sudah mengalami pra-diabetes atau prahipertensi. Jika kondisi ini diketahui lebih cepat, akan lebih banyak langkah preventif yang bisa dilakukan.
Dewi melanjutkan, berbagai pengembangan tes laboratorium kini tengah dilakukan di bidang healthy aging. Tujuannya untuk menjaga kebugaran dan kesehatan seseorang. Ke depannya tes ini juga akan lebih dipersonalisasi.
Dengan usia harapan hidup masyarakat yang terus meningkat, Dewi berharap, jangan sampai menambah beban keluarga dengan penyakit. Bukan hanya beban finansial, tapi juga beban pikiran dan mental. Usia harapan hidup meningkat, kondisi kesehatan juga tetap harus terjaga.
"Pola di Asia dan Indonesia masih menjaga orangtua, kalau orangtua sehat, keluarga lebih dinamis dan bisa melakukan pekerjaan lain," ujarnya.
Itu sebabnya, Dewi mengimbau agar kita mulai mengubah gaya hidup karena penyakit degeneratif sudah muncul jika sudah melewati usia 25 tahun. Jika gaya hidup buruk, bukan tidak mungkin penyakit degeneratif muncul lebih dini.
"Gaya hidup terkait dengan apa yang kita makan dan bagaimana kita beraktivitas. Gaya hidup cenderung bisa dimodifikasi, lain halnya dengan faktor genetik yang tidak bisa diubah," lanjut Dewi.
Karena itu, mulailah rajin melakukan pemeriksaan, ketahui risiko diri, dan modifikasi gaya hidup. Gaya hidup berpengaruh 60-70 terhadap kesehatan, sementara faktor genetik hanya 10-30 persen. (ldp)