Waspada Kurang Tidur Nyenyak Berpotensi Kena Alzheimer
- Pexel
VIVA – Kualitas tidur bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kurang tidur nyenyak berpotensi menyebabkan penyakit alzheimer.
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kurang tidur menjadi faktor yang bisa mengembangkan protein beracun, yakni beta amiloid yang bisa mengakumulasi di otak. Akumulasi protein ini berkaitan dengan penyakit alzheimer, dan gangguan tidur mungkin menjadi faktor penyebabnya.
Dikutip dari Slasgear, studi terbaru dari Universitas Rochester meneliti otak tikus yang dibius dengan rejimen anestesi berbeda. Dari penelitian tersebut, satu yang menarik adalah sistem glymphatic pada otak. Sistem itu melibatkan cairan cerebrospinal yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada otak yang menumpuk.
Tikus yang dibius dengan gelombang tidur sangat nyenyak lebih mungkin memiliki cairan cerebrospinal mengalir lancar ke otaknya. Sistem tersebut berpotensi memiliki peran dalam pengembangan alzheimer, yang akan bekerja saat sedang tidur dan gangguan tidur dapat berdampak negatif terhadap kemampuan sistem glymphatic untuk menghilangkan limbah pada otak.
Co-director dari Pusat Neuromedicine dan penulis utama penelitian, Maiken Nedergaard mengatakan bahwa tidur sangat penting untuk menjaga fungsi sistem pembuangan di otak. Dia juga mengatakan bahwa pada penelitian ini ditemukan tidur nyenyak berefek positif.
"Penemuan ini juga menambah bukti kualitas tidur (kurang) atau kekurangan tidur dapat berpotensi terkena alzheimer dan demensia," kata Nedergaard. (ren)