Sering Konsumsi Daging Asap Bisa Picu Kanker Hingga Stroke

Daging asap
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Menggunakan daging atau ikan asap di dalam masakan memang terlihat enak dan praktis. Pasalnya, makanan olahan ini mudah didapat dan memiliki rasa yang lezat karena proses pengolahannya yang diasap. 

Dengan memanfaatkan asap dan pemberian asap pada ikan atau daging maka akan membantu makanan menjadi lebih awet. Pengasapan memang sering digunakan untuk mengawetkan makanan, Namun apakah makan daging atau ikan yang diasap itu aman untuk kesehatan?

Spesialis gizi klinis dr Ida Gunawan MS, SpGK adalah salah satu metode pengawetan makanan yang ada sejak zaman purba, tekniknya cenderung tradisional.

"Dulu belum ada sistem pengawetan seperti sekarang." ujarnya dalam tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne Kamis 28 Februari 2019.

Lebih lanjut Ida mengatakan, proses pengasapan kini terdiri dari beberapa metode mulai dari pengasapan dingin dan panas. Pada proses pengasapan panas, tradisional biasanya digunakan bahan bakar tertentu untuk menghasilkan api dan asap.

"Yang diperhatikan adalah bahan yang digunakan untuk pengasapan. Misalanya oven, kayu, atau ada juga serbuk gergaji," ujarnya.

Ida berujar bahwa pengasapan dengan menggunakan kayu bisa memicu karsinogen dari hasil pembakaran kayu bisa-bisa menimbulkan unsur kimia dalam asap pembakarannya, bahkan bisa memicu kanker.

"Ini kejelekannya makanan yang diasapkan, hal itubisa  dikaitkan dengan Polihidroksialkanoat (PHA) yang berbahaya dan bisa saja terkandung dalam asap pembakaran. Ini bisa memicu bahaya dalam makan yang dimasak hingga memicu kanker."

Sesuai Arahan Megawati, PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker

Tak hanya bahaya kanker, makanan yang diawetkan dengan metode pangasapan juga bisa meningkatkan risiko stroke. 
 
"Seringkali daging dan ikan yang diasapkan itu diberi bumbu, biasanya lebih banyak garam untuk memperkuat proses pengawetan. Itu tentu bisa meningkatkan risiko stroke, jika dikonsumsi terlalu sering," ujarnya.

Ida menyarankan untuk konsumsi daging asap sebaiknya tidak terlampau sering. "Makanlah 2 kali dalam sebulan, lalu pilih yang kualitasnya baik, jangan yang hasilnya hitam atau terlalu gosong."

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri
Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024