3 Fakta Soal Sakit Kepala yang Tak Banyak Diketahui

Ilustrasi sakit kepala
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA – Rasanya hampir sebagian besar orang pernah mengalami sakit kepala. Sakit kepala adalah rasa sakit yang muncul di sekitar kepala. Sebagian besar sakit kepala yang terjadi tidak serius dan bisa diatasi dengan mudah, seperti dengan meminum obat pereda sakit, minum air putih yang cukup, dan lebih banyak istirahat.

Menguak 7 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan Tubuh

Ada banyak penyebab sakit kepala. Dan, ada banyak fakta tentang sakit kepala. Dalam tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin, 25 Februari 2019 bersama narasumber Dr dr Salim Haris, SpS(K) FICA, berikut fakta yang perlu Anda tahu tentang sakit kepala.

Hipertensi sebabkan sakit kepala bagian belakang

10 Manfaat Anggur Muscat untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Hal yang selama ini dipercaya bahwa hipertensi menjadi penyebab sakit kepala ternyata salah. Yang benar adalah saat timbul satu tekanan darah meningkat, pembuluh darah otak berusaha mengecilkan otaknya, volume dikecilkan sehingga kepala terasa berat, tengkuk terasa sakit.

Sakit kepala belakang tanda ada tumor otak

Blak-blakan, Dokter Cahyono Ungkap Masalah Terbesar Dunia Kedokteran Saat Ini

Mitos. "Otak bukan sakit tapi menganalisa rasa sakit karena tumor otak, itu karena adanya tekanan dalam kepala meningkat, jadi ada barang baru di sana sehingga timbul tekanan tinggi dalam otak, tekanan itu yang menimbulkan sakit luar biasa seperti mau pecah," katanya.

Kelaparan sebabkan sakit kepala?

Fakta, ini karena setiap orang kekurangan oksigen, glukosa, pembuluh darah otak melebar. “Biar darah masuknya banyak, membawa banyak gula, oksigen banyak. Karena gula kurang, sehingga pelebaran pembuluh darah di otak jadi tekanan otak meningkat," katanya.

Lebih lanjut Salim mengatakan, jika ingin mengonsumsi obat pereda sakit kepala, pilih yang tidak mengandung zat penyebab tekanan darah, seperti Pseudoephedrine (Sudafed). Karena itu, lebih baik pilih yang mengandung bahan seperti paracetamol.

“Tapi kalau tidak sembuh dalam waktu seminggu sebaiknya segera konsultasikan dokter," saran dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya