5 Fakta Sehat Konsumsi Ikan Bandeng
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – Bandeng adalah salah satu jenis ikan yang cukup digemari masyarakat. Hasil laut yang terkenal memiliki banyak duri ini di Indonesia sering diolah dengan metode presto. Tak hanya lezat dipresto, bandeng juga enak digoreng hingga dikukus.
Meski banyak durinya, ternyata ikan bandeng diyakini memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya menurunkan kadar kolesterol jahat, baik untuk daya ingat hingga baik untuk tulang dan gigi. Spesialis gizi klinis dr Diana Suganda, M.Kes, SpGK dalam tayangan Ayo Hidup Sehat (AHS) di tvOne, Senin 25 Februari 2019 membenarkan hal itu. Ia mengatakan bahwa bandeng memang memiliki banyak manfaat sehat. Berikut ini di antaranya.
1. Mencegah jantung koroner
Bandeng segar mengandung nutrisi seperti asam lemak omega 3 berguna sebagai agen anti inflamasi bagi pembuluh darah sehingga risiko penyakit jantung berkurang.
2. Turunkan kadar kolesterol
Per sajian bandeng (separuh ikan bandeng), kolesterolnya hanya sekitar 57 miligram. Jumlah itu menurut Diana masih aman dikonsumsi. Namun yang dikhawatirkan adalah proses pengolahannya.
"Tapi biasanya bandeng digoreng, jadinya lemak tak jenuhnya jadi jenuh karena penggunaan minyak goreng. Untuk dapatkan omega 3 utuh sebaiknya pilih sajian ikan yang dipepes hingga dipindang," ujarnya.
3. Kurangi risiko tekanan darah tinggi
Bandeng hidup di laut dalam, saat ingin bertelur melipir ke air payau sehingga saat dimakan tidak terlalu asin seperti ikan air dalam. Hal itu menurut Diana, membuat bandeng aman dikonsumsi bagi penderita hipertensi.
4. Tingkatkan kecerdasan
"Kecerdasan kita dipengaruhi sel otak, sel otak butuh lemak. Lemak dalam bandeng banyak yang tidak jenuh, seperti omega 3, vitamin A, sehingga bagus untuk perkembangan sel otak," kata Diana.
5. Tingkatkan kesehatan tulang dan gigi
Bandeng mengandung kalsium, fosfor, hingga mineral yang tinggi, sehingga dalam jumlah kecil tubuh manusia membutuhkannya. Namun bentuknya duri yang halus dan tipis membuat bandeng sulit dikonsumsi, karenanya mengolahnya menjadi presto sangat membantu.
"Sebaliknya dengan presto kadar protein bandeng akan lebih mudah rusak. Karenanya alternatif konsumsi bandeng presto sesekali diperbolehkan." (ldp)