Menyerang Banyak Pria, Ini Tanda Disfungsi Ereksi yang Harus Dikenali
VIVA – Ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik saat berhubungan seksual atau biasa dikenal dengan istilah disfungsi ereksi memang bisa menyerang banyak pria. Bukan hanya menyerang pria lanjut usia, tapi juga pria muda dengan gaya hidup tidak sehat, seperti perokok dan penderita obesitas.
Hal ini dijelaskan oleh dr Bumi Piwulang Caraka saat dihubungi VIVA. Menurut Bumi, sekitar 20 persen pria muda mengalami disfungsi ereksi yang disebabkan oleh obesitas. Kemudian, sekitar 30 persen pria usia 60-69 tahun, dan sekitar 50 persen pria dengan usia 70 tahun ke atas. “Persepsi bahwa (disfungsi ereksi) hanya menyerang pria lebih tua adalah persepsi yang harus diluruskan, karena dapat menyerang semua pria tanpa mengenal batas usia," ucap Bumi.
Bumi juga menjelaskan 4 tahapan seorang pria mengalami disfungsi ereksi. “Yang pertama, bisa ereksi kadang-kadang meskipun tidak setiap waktu. Kedua, bisa ereksi namun tidak berlangsung cukup lama untuk seks. Ketiga, benar-benar tidak bisa ereksi, dan keempat, saat bersenggama tiba-tiba penis lemas di dalam mrs. V,” jelasnya.
Berbeda dengan mitos yang berkembang, secara ilmiah menurut Bumi, disfungsi ereksi dipahami sebagai penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. “Impotensi dapat menyebabkan frustrasi, rendahnya percaya diri dan perasaan tidak mampu yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi,” tambahnya.
Meskipun demikian, menurut Bumi, penyembuhan disfungsi ereksi juga bisa dilakukan dengan cara dan pengobatan yang tepat. “Dengan pola hidup sehat seperti berolahraga kardio, menghindari rokok, pola makan yang sehat serta rutin konsultasi kepada dokter kemungkinan besar kita dapat menghindari disfungsi ereksi.”
Untuk pengobatan, lanjut bumi, dengan kemampuan teknologi saat ini sudah ada alat-alat yang bisa membantu mengobati hal tersebut, salah satunya, yaitu dengan Terapi Gelombang Kejut (Shockwave Therapy).
Dampak disfungsi ereksi juga tidak hanya bagi kaum pria. Tapi hubungan pribadi, keluarga, bahkan sosial juga dapat terpengaruh jika dibiarkan tanpa perawatan. “Kondisi seperti itu bertambah rumit ketika pria dengan disfungsi ereksi enggan menyelesaikan problem kesehatannya melalui prosedur medis yang benar,” tutupnya.
Konsultasi seputar disfungsi ereksi dengan dr. Bumi Piwulang Caraka melalui email ke THE NGT CLINIC atau submit pertanyaan Anda di kolom di bawah ini.