Siklus Hidup Plastik Makin Mengancam Kesehatan Manusia
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Isu sampah plastik di seluruh belahan dunia masih menjadi ancaman bagi manusia. Bahkan sebuah laporan terbaru Dari Center for International Environmental Law (CIEL) yang berjudul 'Plastic & Health: The Hidden Costs of a Plastic Planet' menemukan bahwa setiap tahapan rantai pasok dan siklus hidup plastik berdampak terhadap kesehatan manusia.
Bahan kimia berbahaya yang dilepaskan selama ekstraksi dan pembuatan bahan baku tambahan selama penggunaan, dan polusi terhadap lingkungan dan makanan kita dalam bentuk limbah sangat membahayakan kesehatan manusia.
Tidak hanya itu, partikel-partikel mikroplastik, seperti fragmen dan serat, dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak langsung, tertelan, atau terhirup. Ini semua dapat berkontribusi pada berbagai dampak kesehatan karena ukurannya yang sangat kecil dan kemampuan untuk menembus jaringan dan sel.
"Dampak krisis polusi plastik terhadap kesehatan manusia telah diabaikan terlalu lama, dan harus menjadi pertimbangan utama dari semua keputusan tentang plastik ke depannya," kata Pemimpin Kampanye Plastik Global Greenpeace Graham Forbes dalam siaran pers yang diterima VIVA, Rabu, 20 Februari 2019
Menurutnya, baik perusahaan dan pemerintah telah terlalu lama mempertaruhkan faktor kesehatan hanya untuk keuntungan. Kenyamanan plastik yang murah sama sekali tidak sebanding dengan banyaknya risiko yang ditimbulkan.
"Bukan hanya lautan dan hewan laut kita yang menderita karena 'kecanduan' plastik ini, kesehatan kita juga," ungkap Graham.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang semua dampak plastik terhadap kesehatan manusia, ia menganjurkan prinsip kehati-hatian dan mulai mengurangi plastik sekali pakai ini untuk selamanya. (tsy)