Agar Efektif, Fogging Nyamuk Demam Berdarah Juga Harus Tepat

Petugas melakukan fogging atau pengasapan di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Ketika kasus demam berdarah muncul, salah satu cara antisipasi yang paling sering dipilih masyarakat adalah melakukan fogging. Cara ini memang efektif dalam mengurangi penyebaran nyamuk demam berdarah atau nyamuk dengan bahasa latin aedes aegypti.

Musim Hujan Tiba Waspada DBD! Ini Usia yang Paling Rentan Terhadap Kematian Akibat Dengue

Namun, menurut Kepala Kajian Unit Pemberantasan Hama Pemukiman IPB Prof. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, PhD, seringkali fogging dilakukan terlambat. Seharusnya, fogging segera dilakukan begitu ada yang dinyatakan positif demam berdarah.

"Harus hari itu juga fogging untuk mengejar aedes aegypti yang positif ada virus, supaya tidak menggigit yang lain," kata Upik saat konferensi pers peluncuran minyak telon My Baby di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Namun, yang terjadi di masyarakat memang ada prosedur yang sulit, sehingga seringkali fogging dilakukan terlambat. Selain itu, agar tetap efektif dan tepat, seharusnya fogging dilakukan dua kali. Yaitu, di hari ketika ada kasus demam berdarah dan seminggu kemudian.

Hal ini dilakukan agar nyamuk yang masih berupa jentik bisa dimatikan. Sebabnya, aedes aegypti bertelur dalam dua hari setelah menghisap darah dan masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk adalah 4-8 hari.

Bisa Berujung Kematian, 3 Hal Ini Wajib Dilakukan untuk Cegah Demam Berdarah

Tak hanya itu, Upik menambahkan, fogging seharusnya juga dilakukan hingga ke dalam rumah karena nyamuk aedes aegypti menyebar dalam rumah, dan dalam radius 100 meter di sekeliling rumah yang terjadi kasus demam berdarah. Ketika fogging dilakukan, semua penghuni rumah harus keluar dan makanan-makanan harus ditutup

Fogging juga seharusnya dilakukan oleh operator yang paham melaksanakan fogging. Selain tahu bagaimana cara yang baik, ketika selesai, mereka juga harus membersihkan mesin supaya nosel tidak tersumbat.

Tapi, masyarakat juga jangan hanya mengandalkan fogging dalam mengantisipasi demam berdarah. Lakukan juga langkah proteksi diri sendiri dengan cara memakai pembasmi serangga baik berupa losion atau aerosol.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024