5 Faktor Tingkatkan Risiko Kanker Darah, Penyakit Ani Yudhoyono
- dok. instagram @aniyudhoyono
VIVA – Ani Yudhoyono dikabarkan mengidap penyakit kanker darah atau leukemia. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dalam sebuah video saat tengah mendampingi pengobatan istrinya di Singapura.
"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah. Dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National University Hospital Singapura," ungkap SBY.
Hingga kini, sejumlah peneliti masih belum dapat memastikan apa penyebab utama dari leukemia. Beberapa menilai, penyakit ini disebabkan oleh faktor genetik dan juga lingkungan.
Tapi, penyakit ini sebetulnya dapat dihindari atau dicegah ketika mengetahui faktor risikonya. Namun sayangnya tak banyak yang tahu faktor risiko yang menyebabkan seorang lebih mungkin terkena leukemia. Lalu, apa saja faktor risikonya?
Seperti dilansir dari Mayo Clinic, ada lima faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena leukemia, yakni:
1. Pengobatan kanker sebelumnya.
Orang yang pernah menjalani beberapa jenis kemoterapi dan terapi radiasi untuk kanker lain memiliki peningkatan risiko terkena jenis leukemia tertentu.
2. Kelainan genetik
Kelainan genetik tampaknya berperan dalam perkembangan leukemia. kelainan genetik tertentu, seperti down syndrome berhubungan dengan peningkatan risiko leukemia.
3. Paparan bahan kimia tertentu
Paparan bahan kimia tertentu, seperti benzena yang ditemukan dalam bensin dan digunakan oleh industri kimia berkaitan dengan peningkatan risiko beberapa jenis leukemia.
4. Merokok
Rokok dapat meningkatkan risiko leukemia myelogenous akut.
5. Riwayat keluarga leukemia
Jika anggota keluarga Anda telah didiagnosis menderita leukemia, risiko Anda terkena penyakit ini dapat meningkat.
Namun, kebanyakan orang dengan faktor risiko yang diketahui ini tidak selalu mengalami leukemia. Dan banyak orang dengan leukemia tidak memiliki faktor risiko ini, sehingga sebaiknya hindari faktor risiko tersebut. (csr)