8 Mitos Soal Vaksin Ini Picu Kembali Munculnya Penyakit
- bbc
Memang tidak satu vaksinpun 100 persen efektif dan WHO menyatakan sebagian besar imunisasi rutin anak-anak berguna pada 85-95 persen penerima.
Masing-masing orang bereaksi dalam caranya sendiri, yang berarti tidak semua orang yang divaksinasi akan mengembangkan kekebalan.
Tetapi satu-satunya alasan mengapa lebih banyak orang tervaksinasi yang lebih banyak sakit dibandingkan dengan orang yang tidak adalah karena mereka memang lebih banyak jumlahnya.
Orang yang tidak divaksinasi menjadi sakit dalam tingkat yang jauh lebih tinggi.
Vaksin masih merupakan bagian sangat kecil dari perputaran industri obat dunia. - Getty Images
5. " Perusahaan obat besar sangat berkepentingan dalam bisnis vaksin "
Ekonom kesehatan WHO Miloud Kadar memperkirakan pasar vaksin dunia senilai US$24 miliar atau Rp337 triliun di tahun 2013.
Pada tahun yang sama, ini sama dengan kurang dari 3 persen pasar obat dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar vaksin meningkat, dipicu sejumlah hal seperti perluasan program imunisasi di negara industri baru seperti Cina dan keputusan banyak orang kaya untuk mendanai penelitian dan pengembangan vaksin, pendiri Microsoft Bill Gates adalah salah satu contohnya.
Tetapi kemanusiaan secara umum memiliki kepentingan bisnis nyata agar divaksinasi - karena menjadi sakit jauh lebih mahal.
Kajian tahun 2016 yang dilakukan John Hopkins University memperkirakan pada setiap dolar (Rp14.000) yang diinvestasikan dalam vaksinasi di 94 negara dengan pemasukan terendah di dunia, US$16 atau Rp225.000 diperkirakan akan ditabung pada biaya perawatan kesehatan, upah yang hilang dan produktivitas yang hilang karena penyakit dan kematian.