6 Mitos dan Fakta Seputar Roti
- Pixabay/FotoshopTofs
VIVA – Roti menjadi salah satu alternatif sarapan. Hal ini lantaran mudah dan cepat mengolah roti. Selain itu, kandungan karbohidrat dalam roti juga diketahui mampu mengatasi lapar seseorang.
Namun kehadiran roti juga memunculkan sejumlah fakta dan mitos di masyarakat, selain disebut bisa menyebabkan gemuk, roti juga tak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.
Dalam program Ayo Hidup Sehat, di tvOne, Selasa 5 Februari 2019, dokter spesialis gizi, dr. Verawati SpGK pun mengklarifikasi berbagai mitos dan fakta seputar roti.
1.Membuat gemuk
Apabila mengandung gula berlebihan, dari topping seperti selai, ham atau jenis makanan lainnya yang tinggi kalori.
2. Menurunkan daya ingat
Mitos, sebab tidak ada bahan makanan yang terkandung dalam roti yang berpengaruh terhadap fungsi otak.
3. Dapat menyebabkan alergi
Fakta, untuk beberapa orang yang memiliki alergi. Bagi seseorang, kandungan zat putih telur bisa membuat mereka alergi. Termasuk gluten yang dapat memberikan reaksi seperti pada anak memiliki hiperaktif.
4. Mudah membuat lapar
Fakta karena bahan dasar roti adalah tepung yang merupakan bagian dari karbohidrat sederhana yang mudah dicerna.
5. Hipertensi dan diabetes tidak dibolehkan mengonsumsi roti
Fakta, dalam artian tidak dilarang tapi tahu batasan. Roti itu karbohidrat sederhana cepat menaikkan gula darah, sedangkan orang dengan hipertensi dan jantung, roti mengandung natrium yang memberikan efek samping tekanan darah menjadi naik.
6. Roti gandum lebih sehat
Fakta, dibanding roti putih, roti gandum memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang akan lebih sehat. Tetapi juga harus tahu jumlah yang dikonsumsi dan kombinasi topping yang sehat.