Buah Lontar Berkhasiat Atasi Berbagai Penyakit
- Antara/ Syaiful Arif
VIVA – Bukan hanya dianugerahi alam yang indah. Indonesia juga ternyata kaya akan hasil-hasil bumi yang melimpah termasuk buah. Jika berbicara buah, Indonesia memiliki beragam jenis buah, salah satunya adalah buah lontar atau buah siwalan dan ada sebagian orang yang menyebutnya buah Tal.
Buah yang memiliki warna khas cokelat ini merupakan jenis tanaman palma. Semua bagian dari buah ini pun dapat dikonsumsi, mulai dari daging buahnya yang dapat dimakan langsung atau menjadi campuran dalam sajian minuman segar atau makanan hingga air buahnya memiliki cita rasa yang hampir sama dengan air kelapa.
Selain rasanya yang segar dan manis, buah lontar juga digadang-gadang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya merupakan sumber karbohidrat bagi tubuh. Airnya merupakan pengganti ion tubuh yang baik dan alami, memperbaiki fungsi ginjal, mempertajam pendengaran serta baik untuk pencernaan.
Benarkah? Lalu apa saja fakta dan mitosnya? Temukan jawabannya bersama dr Juwalita Surapsari, M Gizi, SpGK(K) dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 28 Januari 2019 pukul 13.00 WIB. Dalam acara ini juga akan dibahas mengenai perlemakan hati (hepatic steatosis), yakni penumpukan lemak yang berlebih pada organ hati.
Penumpukan abnormal tersebut biasanya terjadi pada sel-sel hati. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi hati yang seharusnya memproses makanan dan minuman, serta menyaring zat berbahaya dari darah.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat memicu peradangan hati yang menimbulkan jaringan parut (fibrosis), bahkan dapat mengarah pada kondisi sirosis, yaitu terbentuknya jaringan parut luas yang merusak struktur hati dan mengganggu fungsi hati.
Berdasarkan penyebabnya, perlemakan hati dapat digolongkan menjadi perlemakan hati terkait alkohol yang terjadi karena kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, dan perlemakan hati yang tidak terkait alkohol. Meski jarang terjadi, gangguan perlemakan hati juga dapat berlangsung saat sedang hamil, yang disebut perlemakan hati dalam kehamilan.
Perlemakan hati kebanyakan diderita oleh orang-orang berusia antara 40-60 tahun. Lalu, bagaimana gejala bila seseorang mengidap penyakit ini? Apakah perlemakan hati dapat disembuhkan? Temukan jawabannya bersama dr Irsan Hasan, SpPD (K) KGEH. Jika tak bisa menontonnya di televisi, Anda bisa menyaksikannya secara live streaming di laman ini. (csr)