Keluarga Indonesia yang Tergolong Sehat Hanya 16,8 Persen

Ilustrasi anak sedang makan
Sumber :
  • Pixabay/vikvarga

VIVA – Setiap negara di dunia memiliki masalah nutrisi. Permasalahan yang ada antara lain stunting, anemia pada wanita dewasa, hingga obesitas. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan yang seimbang untuk terhindar dari masalah tersebut.

Gerak Cepat Pemerintah Cegah Stunting

Namun sayangnya menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dr Oscar Primadi, kesadaran masyarakat Indonesia  mengonsumsi makanan yang seimbang pun terbilang rendah. Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada peringatan Hari Gizi Nasional.

“Dari data, menunjukkan hanya 1 dari 10 orang di Indonesia yang makan sayur dan buah,” kata dia di Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat 25 Januari 2019.

Terobosan dalam Upaya Menekan Angka Stunting di Jakarta

Dia melanjutkan, pengeluaran (alokasi dana) terbesar masyarakat Indonesia adalah untuk makanan cepat saji dan minuman jadi, disusul tembakau dan sirih serta padi-padian. 

Hal ini pun lanjut dia, menyebabkan capaian status keluarga sehat yang ada di Indonesia cukup rendah. Yakni hanya sebesar 0,168 persen. 

Masih Banyak Gizi Buruk hingga Stunting, Banyak Orang Anggap Makan Bergizi Mahal

“Itu artinya dari 21.075.162 keluarga yang terdata hanya 16,8 persen keluarga yang dikunjungi di Indonesia adalah keluarga sehat. Untuk indeks keluarga di DKI Jakarta cukup tinggi yakni 0,399 persen,” ujarnya.

Danone SN Indonesia Hasilkan 50 Publikasi Ilmiah Internasional dan Nasional

Danone SN Indonesia Hasilkan 50 Publikasi Ilmiah Internasional dan Nasional

Fokus Danone SN Indonesia meliputi publikasi terkait stunting dan anemia, kesehatan pencernaan dan imunitas, breastfeeding, nutrisi orang dewasa, dan kesehatan digital.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024