Kurang Konsumsi Lemak Bisa Picu Masalah Hormon

Ilustrasi steak.
Sumber :
  • FoodBeast

VIVA – Tidak sedikit dari kita terutama kaum perempuan yang merasa takut untuk makan makanan mengandung lemak. Lantaran imej yang dapat menambah berat baran tubuh, kita pun enggan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak.

Perut Buncit? Jangan Khawatir! 10 Minuman Menghilangkan Lemak: mudah buat dirumah

Padahal menurut nutrisionis, Emilia Achmadi, seseorang membutuhkan lemak harian sebesar 30 persen. 

“Ketika berbicara lemak terutama wanita, akan ada ketakutan berlebih. Ini enggak rasional. Banyak yang enggak ngeh pola makan yang sehat itu 30 persen menggunakan lemak,” kata dia dalam bincang bersama Bertoli mengenai lemak di Almond Zucchini Studio Cooking Jakarta Selatan, Kamis 24 Januari 2019. 

Ini 5 Camilan Sehat dan Rendah Purin yang Baik bagi Penderita Asam Urat

Dia melanjutkan, lemak selalu dijadikan sebagai kambing hitam penyebab seseorang memiliki berat badan berlebih. Padahal kata dia bukan lemaknya yang menjadi masalah, melainkan dengan kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan seseorang. 

“Rata-rata kebutuhan kalori seseorang 2.000 kalori perhari. Kalau 30 persennya (600 kalori) lemak tidak termasuk dalam asupan sehari-hari, tentu akan mengganggu kesehatan kita,” ujar dia. 

Waspada Penyakit Jantung dan Kenali Gejala yang Timbul serta Makanan yang Baik buat Jantung

Beberapa dampak yang bisa terjadi ketika seseorang tidak memenuhi asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dijelaskan Emilia antara lain gangguan hormonal, kemudian akan menggangu proses kognitif.

“Bicara lemak, adalah fungsi saraf, proses berpikir. 70 persen otak kita kan air dan terbuat dari lemak kalau enggak makan lemak yang baik dan sehat yang terjadi kemampuan kognitif akan terganggu,” kata dia.

Selain itu, seseorang yang kurang mengonsumsi lemak yang baik dan sehat juga berpotensi kekurangan vitamin A, D, E, dan K. Mengingat kata dia, karena keempat vitamin itu membutuhkan lemak untuk diserap tubuh. 

“Kalau kurang lemak juga bisa bermasalah, kalau olahraga di terik matahari jadi over heating. Kita bisa collaps, serangan jantung dan sebagainya,” jelas dia. 

Namun, di sisi lain jika seseorang mengonsumsi lemak secara berlebihan meningkatkan berat badan, klerosis kemudian high blood pressure, liver, kolesterol naik dan sebagainya. Artinya konsumsi lemak juga harus seimbang.

“Tapi sekali lagi kita lihat benefit dari lemak itu sendiri kontrol temperatur tubuh adalah fungsi lemak. Kalau kita lihat lemak ada di bawah permukaan kulit artinya untuk menjaga temperatur tubuh stabil,” jelas dia. 

Ilustrasi obesitas/kegemukan.

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Dua tipe utama yang sering ditemui adalah gemuk lemak dan gemuk air. Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk menentukan langkah yang efektif dalam mengatasinya.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024