Bahaya Sembuhkan Patah Tulang Lewat Pengobatan Alternatif

Ilustrasi tulang dan saraf manusia
Sumber :
  • Pixabay/spiritbunny

VIVA – Banyak sekali masyarakat Indonesia yang lebih memilih penanganan patah tulang lewat cara alternatif seperti pijat. Meski metode ini dianggap lebih 'aman' karena tidak membutuhkan proses bedah, tapi yang tidak disadari adalah efek buruk jangka panjangnya.

Tulang Manusia di Pinggir Tol Serpong Tangerang Dievakuasi ke Rumah Sakit

Spesialis ortopedi dari Sports, Shoulder, & Spine Clinic Siloam Hospital Kebon Jeruk dr. Phedy, SpOT-K, tulang punya proses regenerasi sehingga tanpa operasi pun tulang yang patah bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu.

Hanya saja pada tulang yang patah perlu dibenahi posisinya agar tidak ada risiko kesalahan bentuk ketika sembuh. Kesalahan inilah yang sering ditimbulkan dari pengobatan alternatif patah tulang. Tulang yang disembuhkan menjadi bengkok, sehingga lebih pendek dari kaki sebelahnya. Akibatnya, jalan pun menjadi pincang.

Agensi Lawan Rumor Jahat, Park Gyuri KARA Korban Cyberbullying Cedera Wajah

Namun, menurut Phedy, jika kasusnya masih baru, peluang untuk memperbaiki kesalahan bentuk ini masih cukup besar. Tulang yang dikembalikan lagi ke posisi yang benar dan dipertahankan.

"Seiring waktu, kalau paha 20 minggu sudah bagus, dia bisa cepat digunakan bergerak," ujar Phedy saat ditemui VIVA belum lama ini.

Shah Rukh Khan: Sang Raja Bollywood yang Ternyata Penuh Rintangan Kesehatan

Tapi, jika kasusnya sudah lama dan tulang yang patah sudah sembuh dalam jangka waktu lama, perbaikan kesalahan akan semakin sulit. Apalagi jika tulang susah menyatu, dokter perlu memotong kembali dan membersihkan tulang yang tumbuh di sekitar patahan. Hasil operasi pun tidak akan sebagus ketika kasusnya masih baru.

Selain tulang yang menjadi bengkok, biasanya posisi sendi juga menjadi salah. Sehingga seringkali kasus patah tulang di paha yang ditangani di alternatif datang dengan lutut yang kaku.

"Pekerjaannya jadi semakin banyak. Selain tulang pahanya diperbaiki, lututnya juga harus dibenarkan," ujar Phedy.

Phedy pun berpesan agar menangani kasus patah tulang ke dokter jangan telat. Jika tidak, efek buruknya adalah kaki bisa pendek sebelah dan menjadi pincang. Kondisi ini nantinya akan mempengaruhi pula beban tubuh yang lain seperti sendi. Selain itu, posisi tubuh yang miring juga akan mempengaruhi beban di punggung sehingga bisa menimbulkan back pain. (fin)```````

Kepala IGD EMC Tangerang, dr Meirda Retna Kencana

Seorang Pelajar Patah Tulang dan Robek Kepala Masih Dirawat Intensif Imbas Truk Ugal-ugalan

Namun, satu korban lainnya inisial DS, seorang pelajar dengan usia 17 tahun masih harus menjalani perawatan intensif, setelah luka patah tulang dan sobek bagia kepalanya.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024