Waspada Infeksi Bakteri Ini Bisa Picu Muntah Darah Hingga Kematian
- Viva.co.id/Lutfi
VIVA – Terkadang ada gejala penyakit yang tak disadari. Misalnya sakit kepala hingga warna feses yang berubah-ubah. Padahal feses yang berwarna hitam apalagi disertai muntah darah bisa jadi gejala perdarahan yang terjadi di saluran cerna atas.
Penyebab bisa macam-macam antara lain tukak di lambung, tukak pada usus dua belas jari atau karena pecahnya varises di kerongkongan maupun lambung bahkan juga bisa disebabkan oleh kanker lambung.
Tukak dan kanker lambung  bisa disebabkan oleh kuman H.pylori. Pada manusia, infeksi kuman Helicobacter pylori (H. pylori) ini bisa tanpa gejala, atau bisa jadi pasien seperti merasakan sakit maag. WHO sendiri sudah menyatakan bahwa kuman ini sebagai zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
Saat ini laporan dari berbagai pusat penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi H.pylori ini memang sudah menurun tetapi tetap harus diwaspadai. Dalam 3 tahun terakhir sejak Januari 2014 sampai tahun 2017, Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia khususnya Kelompok Studi Helicobacter pylori Indonesia (KSHPI) melakukan penelitian infeksi kuman H pylori ini di 20 RS Indonesia, baik yang mempunyai fasilitas maupun RS yang belum mempunyai fasilitas endoskopi.
"Dari hasil penelitian, kami mendapatkan prevalensi dari kuman H. pylori di Indonesia hanya 22,1 persen. Angka ini menunjukan bahwa 1 dari 5 pasien dispepsia (sakit maag) mengalami infeksi H.pylori. Suku bangsa dan sumber air minum menjadi faktor risiko terjadi infeksi kuman H. pylori," ujar ketua peneliti sekaligus spesialis penyakit dalam, dr. Ari F Syam, Rabu 9 Januari 2019.
Etnis Batak, Bugis dan Papua, mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menderita infeksi H.pylori ini dari pada etnis lain. Oleh karena ini, dianjurkan tetap mewaspadai bahwa kuman ini ada di sekitar kita, mengingat dampak klinis yang terjadi akibat infeksi ini begitu luas bisa menyebabkan perdarahan lambung sampai menyebabkan kematian.
"Dengan melakukan pengobatan kuman H.pylori, kita telah memutus kelanjutan perjalanan infeksi ini sebagai penyebab terjadinya kanker lambung di masa datang. Selain itu kita juga memutus mata rantai penyebaran kuman tersebut. Oleh karena itu diagnosis yang tepat harus ditegakkan agar pengobatan infeksi H. pylori dapat dilakukan secara cepat dan tepat," kata dokter Ari. (fin)