Picu Kebutaan, Kenali Gejala Dini Glaukoma
- Pixabay
VIVA – Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut glaukoma menempati peringkat kedua penyebab kebutaan di dunia. Disebut sebagai pencuri penglihatan, para pakar kesehatan menekankan pentingnya deteksi dini untuk pencegahan glaukoma.
Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan atau kehilangan penglihatan. Penyakit ini menyerang saraf mata sehingga mengalami kerusakan. Saraf mata adalah salah satu bagian mata yang penting karena menghubungkan serat-saraf dari retina menuju otak. Oleh karena itu, ketika saraf mata rusak, akan terjadi gangguan pada penglihatan.
"Biasanya pada glaukoma dengan serangan tiba-tiba, penglihatan akan sangat blur. Tak jarang disertai mata merah hingga kornea membengkak," ujar spesialis mata dr. Helda Puspitasari, SpM, dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 7 Januari 2019.
Gejala tersebut hanya akan terjadi pada glaukoma tipe tertutup. Hal tersebut mempermudah pengidapnya untuk mengenali perubahan pada mata sebelum terjadi kebutaan akibat glaukoma.
"Pada glaukoma terbuka, biasanya menjadi silent disease. Tanpa gejala, sehingga bisa langsung memicu kebutaan secara tiba-tiba," kata dia.
Salah satu peluang besar yang memicu glaukoma, yaitu usia di atas 40 tahun. Tak hanya itu, penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi juga turut memicu terjadinya glaukoma.
"Saat terjadi gejala pada glaukoma tersebut, tidak dianjurkan untuk menggunakan obat tetes mata karena terdapat steroid yang juga malah memicu tekanan pada glaukoma. Dianjurkan untuk segera ke dokter mata terdekat agar penanganannya tepat," paparnya. (rna)