Terbukti, Rutin Minum Susu Kedelai Turunkan Jumlah Sperma
- Pixabay/ TBIT
VIVA – Tempe mungkin adalah produk olahan kedelai yang paling dikenal, tapi sebenarnya ada satu lagi produk olahan kedelai yang tidak kalah dengan tempe, susu kedelai namanya. Saat ini susu kedelai telah menjadi salah satu produk olahan kacang kedelai yang paling populer.
Kandungan gizi susu kedelai juga tidak kalah dengan jenis susu lain, seperti susu sapi. Susu kedelai mengandung protein, kalsium, kalium, natrium hingga magnesium. Sayangnya, susu kedelai dianggap mampu menurunkan jumlah sperma pada pria.
"Ini masih kontroversi, tapi memang sudah terbukti rutin konsumsi susu kedelai bisa turunkan jumlah sperma. Namun, tidak menurunkan kualitas dari sperma tersebut," ujar spesialis gizi klinis, dr. Marta W Haryono, Sp.GK dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Selasa 1 Januari 2019.
Sebab, di dalam susu kedelai, terdapat kandungan bernama zat isovlavon yang dikhawatirkan sebagai pemicu turunnya kadar sperma yang diproduksi. Namun demikian, terdapat kandungan baik lain dari susu kedelai yang ternyata baik untuk tubuh seperti menjaga kesehatan jantung.
"Pada jantung yang sehat, komponen aktif susu kedelai mampu turunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga kolesterol baik tetap dalam kadar cukup. Susu kedelai juga mampu menjaga aliran pembuluh darah sehingga baik untuk menjaga tekanan darah tetap stabil," terangnya.
Tak hanya itu, susu kedelai juga ampuh untuk menurunkan berat badan. Faktanya, susu kedelai bisa menjadi sumber protein yang berperan untuk bahan utama pembakaran lemak.
"Protein dari susu kedelai bisa membuat proses metabolik tubuh mencukupi dalam membakar lemak. Ia juga secara alami menurunkan nafsu makan, asal susu kedelainya tidak dikonsumsi dengan campuran gula tambahan," terangnya.
Dokter Marya menyarankan agar konsumsi susu kedelai harus dari sumber yang benar-benar alami. Selain itu, jangan ditambahkan gula serta dibatasi sekitar 100-200 gram kacang kedelai.
"Susu kedelainya bukan yang terasa encer karena itu memengaruhi kandungan baik di dalamnya. Kalau ingin olahan lain, bisa dari tempe dan tahu karena ia juga mudah dicerna dan proteinnya mencukupi tubuh. Konsumsi tempe dan tahu maksimal 5 potong dalam sehari."