Kikil Mengandung Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?
VIVA – Kikil salah satu masakan yang cukup digemari masyarakat. Mulai dari isian soto hingga dioseng, banyak yang sepakat bahwa kikil memiliki rasa yang lezat.
Namun di balik kelezatannya, banyak masyarakat yang menganggap bahwa kikil sendiri tinggi akan kolesterol. Sehingga, banyak orang juga yang pada akhirnya mengurangi atau menghindari konsumsi dari kikil, tapi benarkah kikil mengandung kolesterol tinggi?
Menurut dokter spesialis gizi, Dr med. dr. Maya Surdjaja, MS, Sp.GK, hal tersebut ialah mitos. Ia mengatakan bahwa di masyarakat sendiri masih banyak yang keliru dengan kikil.
"Jadi kikil itu dari sapi, dari kaki. karena dia tidak sama dengan jeroan lainnya. Ini bukan jeroan, ini lokasinya di kaki ada uratnya, dia mengandung kolesterol tapi tidak seram," kata Maya dalam Tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Rabu, 26 Desember 2018.
Sehingga, mengonsumsi dengan jumlah yang wajar tidak akan meningkatkan jumlah kolesterol secara drastis. Dia menceritakan bahwa kikil sendiri umumnya hanya dikonsumsi di Asia, Afrika, dan Karibia.
Di samping itu, ada juga yang kerap mengatakan bahwa kikil sendiri baik untuk perawatan kulit. Menurut Maya, hal itu benar adanya. Karena di dalam kikil terdapat zat seperti kolagen yang mampu menjaga elastisitas kulit.
Ada pula yang menganggap bahwa kikil bisa meningkatkan gairah seksual. Tapi lagi-lagi hal itu hanyalah mitos belaka. Menurut Maya, kikil sendiri tak mengandung senyawa afrodisiak yang mampu meningkatkan libido seksual.(rna)