Tiga Bahaya Pangan yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi makanan kaleng
Sumber :
  • Pixabay/pasja1000

VIVA – Keamanan pangan sangat penting untuk menjamin mutu makanan yang kita konsumsi tetap terjaga. Keamanan pangan tak hanya menyangkut soal proses pengolahan tapi juga penyimpanannya.

Mendes Klaim Tak Ada Celah Kades Bermain Dana Swasembada Pangan

Direktur Southeast Asia Food & Agricultural, Science & Technology Center IPB Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan mengatakan, ada tiga bahaya dalam pangan, yaitu bahaya mikroba, kimia, dan fisik.

"Contoh mikroba bisa virus atau bakteri, terutama bakteri yang paling banyak. Virus tidak terlalu tahan panas dan mudah mati, kalau mikroba bisa tahan panas," ujar Nuri dalam acara Don't Let Good Food Go Bad di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu 19 Desember 2019.

Swasembada Pangan Disebut Bisa Hemat Devisa US$5,2 M, Mendag Budi Ungkap Itung-itungannya

Untuk bahaya kimia kebanyakan masalahnya tidak muncul secara instan seperti pada mikroba. Tapi efeknya kronis, yaitu efek akumulasi di mana sakit muncul di kemudian hari.

Misalnya, pestisida. Karena itu, residu pestisida yang digunakan dalam proses penanaman dianjurkan untuk dikurangi. Begitu juga dengan hewan ternak yang menggunakan antibiotik.

Daftar Harga Pangan 7 Januari 2025: Beras, Telur, hingga Daging Ayam Naik

Bahaya kimia lain adalah logam berat yang terdapat di tanah. Industri bahan pangan, terutama dari pertanian selalu mengandung logam berat yang kadarnya rendah sampai tinggi. Selain itu, ada juga bahaya pewarna kimia seperti rodamin B yang digunakan dalam kerupuk, serta formalin dan boraks. (rna)

Pedagang daging sapi di Pasar.

Daftar Harga Pangan 8 Januari 2025: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Harga komoditas pangan beberapa terpantau mengalami kenaikan. Hal ini diantaranya beras medium, bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, hingga daging sapi.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025