Minum Kopi Campur Mentega Bikin Langsing, Benarkah?

Ilustrasi secangkir kopi panas.
Sumber :
  • Pexels

VIVA –Banyak yang meyakini bahwa mengonsumsi kopi secara efektif mampu menurunkan berat badan. Hal ini karena senyawa kafein yang terdapat dalam kopi dapat tingkatkan metabolisme tubuh sehingga dapat membakar kalori.

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Belum ada penelitian 'sahih' yang membuktikannya, belum lama ini justru muncul eksperimen lain dari para pelaku diet. 

Demi menurunkan berat badan, pelaku diet keto meyakini bahwa mengonsumsi kopi dengan menambahkan mentega atau minyak kelapa sebagai pengganti krimer dan susu secara efektif mampu menurunkan berta badan.

Susah Buang Air Besar? Coba 8 Minuman Ampuh Ini untuk Lancarkan Pencernaan!

Dilansir laman Reader Digest, para pelaku diet keto mengatakan bahwa lemak jenuh seperti mentega dan minyak kelapa mampu membantu mereka merasa kenyang lebih lama.

Ternyata konsep ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu ketika pengusaha Silicon Valley, Dave Asprey, minum teh dengan mentega di Tibet, lalu kembali ke Amerika Serikat dan meluncurkan perusahaan bernama Bulletproof.

Cozy dan Iconic, Jajanan Kopi Jadi Paling Favorit di Pameran Kuliner

Belakangan perusahaan ini memproduksi berbagai jenis kopi, energi bar, hingga suplemen yang dibangun atas konsep tersebut.

"Orang-orang yang memiliki kopi untuk sarapan tidak peduli dengan makanan sampai setelah makan siang," kata Asprey kepada Wall Street Journal.

Namun, seorang profesor asosiasi nutrisi klinis di Boston University kepada New York Times, Joan Salge Blake pun merasa aneh dengan konsep itu.

"Ini bukan sarapan para juara. Apakah itu memiliki efek jangka panjang pada manajemen berat badan masih harus dilihat," kata dia.

Namun, seorang direktur Cleveland Clinic Centre for Functional Medicine, Mark Hyman, membenarkan konsep yang diterapkan oleh penganut diet keto tersebut. Dia mengatakan kopi mengandung minyak trigliserida rantai menengah atau minyak MCT, yang dapat membantu orang merasa lebih kenyang (seperti lemak lainnya).

"Tubuh bisa memecah lemak ini lebih cepat, dan membuatnya tidak mungkin disimpan sebagai lemak di tubuh," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya