Sering Disepelekan, Ini Bahaya Kanker Mulut
- Pixabay
VIVA – Angka kematian kanker mulut terbilang tinggi sekitar 50 persen dengan angka bertahan hidup kurang dari tiga tahun. Diperkirakan, jumlah penderita kanker mulut di Indonesia meningkat pesat menjadi 2.764 di 2020.
Di Indonesia, jumlah penderita kanker rongga mulut tercatat 5.329 di 2012. Sementara, data Riset Kesehatan Dasar 2018 pada kanker mulut terbukti meningkat menjadi 5,6 persen. Kasus kanker mulut diproyeksikan akan meningkat 21,5 persen pada 2020.
Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut lndonesia, memaparkan hasil penelitian independen terakhir yang dilakukan di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko penyebab kanker mulut di Jakarta dan NTT yang tertinggi adalah merokok, mengunyah sirih, alkohol dan faktor lainnya.
"Di NTT penyebab utama tertinggi adalah buah pinang, tembakau dan alkohol. Penderita kanker mulut terbanyak adalah laki-laki berusia di atas 40 tahun," tutur Rahmi beberapa waktu lalu.
Rahmi menambahkan, enam puluh empat persen kanker mulut dapat diawali oleh lesi pra kanker yang ditandai dengan perubahan warna. Tekstur atau tampilan mukosa mulut normal berwarna merah muda dan kenyal. Jika terjadi perubahan warna menjadi putih, merah atau kombinasi keduanya, hal ini dapat menjadi petunjuk adanya lesi yang memerlukan perhatian.
"Hal ini jarang disadari oleh penderita karena selain tidak memperhatikan perubahan warna dan tekstur rongga mulut, penderita juga tidak merasakan sakit, sehingga gejala awal ini diabaikan," kata dia.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengenali semua perubahan pada rongga mulut ini turut menjadi pemicu tingginya angka kanker mulut. Rahmi menekankan SaMuRi (Periksa Mulut Sendiri) sebagai upaya Ikatan Spesialis Penyakit Mulut lndonesia (ISPMI) memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memeriksa mulut secara mandiri.
"Cek sesering mungkin dengan Sembilan langkah yaitu bagian dalam bibir atas dan bawah, dinding mulut kanan dan kiri serta langit-langit, bawah lidah, bagian lidah permukaan, kanan dan kiri," tuturnya. (ben)