Awas, Stres Bisa Picu Kanker Mulut
- Pixabay/Foundry
VIVA – Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2018 menunjukkan adanya kenaikan angka kanker mulut sebesar 5,6 persen. Sementara hasil Riskesda 2013, angka kanker mulut tercatat 1,4 persen.
Berbagai faktor bisa menyebabkan terjadinya kanker mulut, salah satunya stres. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan bahwa rokok dan genetik bisa memicu kanker mulut pada tubuh. Namun demikian, WHO juga menyebut stres menjadi faktor pemicu yang perlu diwaspadai.
"Stres dan depresi bisa menyebabkan kanker mulut. Sebanyak 58 pasien saya mengalami kanker mulut akibat stres yang berkepanjangan," ujar Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, di kawasan Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.
Seno menegaskan, stres dan depresi yang berkepanjangan biasanya terjadi selama satu tahun bahkan lebih. Hal ini menjadi sesuatu yang terus-menerus dipikirkan dalam waktu lama yang bisa menjadi beban.
"Stres yang kecil saja, tapi dialami jangka panjang bisa sebagai penyebab adanya kanker rongga mulut karena saat tubuh stres bisa mengubah daya tahan tubuh manusia," ujarnya.
Lebih lanjut Seno mengatakan bahwa stres bisa menjadikan perubahan drastis terhadap pertahanan tubuh manusia. Jika terjadi terus-menerus mampu memicu sel menjadi iritasi dan berpotensi terjadi mutasi sel, terutama di lidah dan mukosa mulut.
"Selnya jadi makin aktif dan berubah ganas setelah bermutasi. Untuk mencegah, kalau bisa stresnya jangan berkepanjangan," kata dia. (csr)