Susah Kentut, Bahaya Gejala Kanker Usus Besar
- Pixabay/pexels
VIVA – Gejala kanker usus kerap disepelekan, padahal berdasar penelitian terbaru tahun 2018, kanker usus besar menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah kanker paru-paru.
Sebenarnya kanker usus besar tak menyeramkan seperti kanker pankreas. Apalagi harapan hidup dalam masa 5 tahun mereka yang terkena kanker usus besar mencapai 90 persen jika dikenali sejak dini.
Spesialis penyakit dalam Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam,SpPD-KGEH, mengatakan bahwa memahami gejala kanker usus sangatlah penting.
"Konstipasi kronik, (feses) seperti kambing, sekali seminggu, orangtua atau saudara kena kanker, atau kalau ada gejala seperti nyeri perut (bagian kiri), diare kronik, konstipasi, BAB berdarah (ini sudah terlambat biasanya)," kata Ari dalam Seminar Awam Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diatasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018.
Seperti disebutkan tentang BAB berdarah, sebenarnya jika kondisi ini yang terjadi, kanker usus sudah terjadi, juga terlihat gejala lainnya seperti BAB berubah-ubah.
"Pola buang air besar berubah, baik jadi mudah diare atau justru sembelit secara bergantian. Sakit perut berulang, berat badan turun, pucat tanpa sebab jelas, dan ada benjolan di perut," imbuhnya.
Jika menemukan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena jika tidak dikenali sejak dini, gejala yang muncul berikutnya bisa seperti susah kentut, tidak bisa BAB yang terjadi karena adanya kanker usus besar yang menyumbat. (msf)