Enggak BAB Lebih dari Tiga Hari, Waspada Kanker Usus Besar
- Pixabay/pexels
VIVA – Buang Air Besar (BAB) seharusnya menjadi aktivitas rutin harian. Sama seperti kebutuhan makan yang harus terus dipenuhi setiap harinya, proses mengeluarkan sisa makanan yang tak diserap tubuh ini seharusnya juga dilakukan setiap hari agar tak terjadi penumpukan.
Sayangnya, tak banyak orang yang menyadari bahwa tak bisa BAB selama tiga hari atau bahkan lebih merupakan gejala tak wajar pada tubuh, yang mungkin merupakan tanda awal kanker usus besar.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dalam Seminar Awam Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diatasi sekaligus peluncuran aplikasi berbasis Android Apa Kata Dokter, menjelaskan tentang bahayanya menganggap remeh tak bisa buang air besar secara rutin.
"Kalau bagus (feses) seperti pisang matang tapi seminggu sekali, itu saja tidak normal, apalagi tiga kali sehari. Orang berpikir normal, padahal enggak. Kadang kita lupa tubuh sudah kasih tanda alarm, ada yang tidak beres di tubuh harus segera cari tahu," ujarnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018.
Bahkan, Ari menambahkan, meski sudah rutin BAB tapi jika bentuknya hanya seperti kotoran kambing, itu juga harus diwaspadai, terlebih jika sampai berkeringat ketika BAB.
"Yang bagus itu seperti pisang, agak lembut sedikit dan enggak perlu mengejan."
Kanker usus besar sendiri sebenarnya memiliki tingkat penyembuhan tinggi dibanding kanker lainnya seperti pankreas. Bahkan jika diketahui sejak dini, angka harapan hidup dalam lima tahun penderita kanker usus besar bisa mencapai 90 persen, jika dibanding penderita yang diketahui setelah stadium lanjut yang hanya 12 persen.
"Risiko untuk berkembangnya suatu kanker usus besar 1,78 kali lipat pada pasien yang mengalami susah buang air besar. Pasien susah BAB (chronic constipation) risiko terbentuk tumor jinak 2,70 kali lebih tinggi. Kalau susah BAB, kotoran stay berlama-lama di situ," imbuhnya.(rna)