Diet Karnivora Bikin Cepat Langsing, Sehatkah?
- Pixabay/Gurkanerol
VIVA – Demi tubuh langsing, banyak orang rela menjalani pola makan atau diet ekstrem. Yang lagi tren belakangan ini adalah diet karnivora.
Diet ini hanya memperbolehkan pelaku diet mengonsumsi daging merah. Diet ini diyakini memiliki tingkat keberhasilan tinggi untuk menurunkan berat badan.
Meski mengharamkan konsumsi makanan selain daging, sesekali menggabungkannya dengan telur diperbolehkan. Dan, kebanyakan mereka yang menjalani diet ini memang mengakui bobot tubuhnya turun dengan cepat dan drastis. Tapi, perlu diingat, tubuh langsing tak jadi jaminan sehat. Apalagi, dietnya tidak menganjurkan mengonsumsi makanan lengkap.
"Anjuran untuk mengontrol berat badan dengan konsumsi daging merah yang berlebihan dan tidak mengonsumsi buah karena mengandung karbohidrat merupakan anjuran yang menyesatkan," ujar Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam,SpPD-KGEH dalam Seminar Awam Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diatasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018.
Lebih lanjut Ari menjelaskan bahwa diet tersebut tidak sesuai dengan pakem ilmu kedokteran. Memang benar konsumsi daging menyehatkan tapi jika tidak diimbangi dengan mengonsumsi sayur dan buah justru akan berisiko terkena kanker usus besar.
"Kalau daging tidak didorong sayur dan buah, (daging) termasuk yang bertahan lama di kolon (usus besar)."
Dokter ahli penyakit dalam yang baru saja meluncurkan aplikasi yang diberi nama Apa Kata Dokter untuk menjawab hoax yang berkembang di masyarakat ini juga menyampaikan bahwa konsumsi daging merah boleh saja, asalkan tahu batasnya serta diimbangi konsumsi sayur dan buah.
Bahkan menurutnya, konsumsi daging putih lebih baik untuk pencernaan dibanding daging merah yang sulit dicerna.
"Komponen daging merah proses pencernaan lebih sulit, seratnya daging merah lebih komplek dibanding daging putih, seperti ayam atau ikan. Silakan makan (daging merah) tapi kunyah lama-lama, imbangi dengan banyak konsumsi sayur dan buah," tuturnya. (rna)
Dan akhirnya, Ari mengatakan bahwa, memang memiliki tubuh kurus, mengontrol berat badan itu hal bagus. Hanya saja jika dilakukan dengan cara yang salah, langsing belum tentu sehat.