Sebentar-sebentar Lihat HP, Waspada Gangguan Kejiwaan

ilustrasi wanita dan gadget.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Apakah Anda adalah seseorang yang selalu tidak tenang ketika tidak memegang ponsel sebentar saja? Apakah itu karena tertinggal atau karena hal yang lain dengan berbagai macam alasan. Jika ya, mungkin saja Anda sedang mengalami nomophobia. Apakah itu?

Atasi Kecanduan Gadget pada Anak dengan Pemrograman Inovatif

Nomophobia adalah singkatan dari no mobile phone phobia. Bagi yang mengalami nomophobia, rasanya tiada hari yang dilewatkan tanpa menggenggam ponsel. Salah satu ciri yang bisa lihat dari seorang nomophobia adalah sangat cemas atau panik saat mengetahui baterai ponselnya akan segera habis.

Ciri lainnya adalah akan terus menyalakan ponselnya sepanjang hari dan selalu memeriksa ponselnya setiap saat. Tidak hanya itu, nomophobia akan selalu mengisi daya baterai ponsel agar ponsel dapat terus menyala serta membawa ponsel itu ke mana pun pergi. Bahkan saat ke kamar mandi pun ia membawa ponsel.

Terpopuler: Sushi Cita Rasa Okinawa, Gym yang Didominasi Perempuan

Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna telepon genggam.

Studi tersebut menemukan bahwa 58 persen pria dan 47 persen wanita pengguna telepon genggam yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka "kehilangan telepon genggam, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan", dan 9 persen selebihnya merasa stres ketika telepon genggam mereka mati. Apakah itu salah satu gangguan kejiwaan?

7 Manfaat dan Nutrisi Labu Siam, Serta Cara Memasaknya Agar Tetap Sehat

Semuanya akan dikupas tuntas bersama dr Iman Firmansyah, SpKJ dalam program Ayo Hidup Sehat yang tayang di tvOne, Senin, 3 Desember 2018 pukul 13.00 WIB.

Selain itu, ada pula tema lain yang akan dibahas bersama dr Diana Suganda, M.Kes, SpGK, yakni tentang labu siam, salah satu jenis sayur yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sayuran ini dapat langsung dinikmati dengan cara direbus bersama kulitnya.

Rasanya yang enak dan manis membuat sayuran ini mudah untuk diolah menjadi berbagai varian masakan. Tidak hanya buahnya, pucuk dari pohon buah inipun dapat diolah menjadi masakan yang tidak kalah nikmatnya.

Banyak masyarakat meyakini konsumsi labu siam dapat menurunkan kadar kolesterol, baik untuk penderita Anemia, mencegah penyakit kanker, dan aman dikonsumsi bagi penderita asam urat. Benarkah?

Bersama dr Sheila Salsabila, BMedSc dan Indra Bekti sebagai host, saksikan Ayo Hidup Sehat di sini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya