Berkat ARV, Penderita HIV/AIDS Bisa Hamil dan Menyusui dengan Aman

Kampanye peduli AIDS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Sejak beberapa tahun lalu, sudah ada obat yang diperuntukkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Dinamakan ARV, obat ini bisa membuat ODHA hidup dengan normal, dengan catatan harus dikonsumsi setiap hari selama seumur hidup.

tren fesyen Piercings, Seberapa Sakit dan Apa Efek Samping yang Harus Diwaspadai Sebelum Tindik?

Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, terapi ARV memang tidak bisa menyembuhkan HIV, namun bisa menyelamatkan hidup ODHA, dengan cara mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh, melindungi sistem kekebalan tubuh, mencegah HIV berkembang menjadi AIDS dan mengurangi risiko penularan HIV.

Mereka yang terdeteksi HIV sangat dianjurkan segera mengonsumsi obat ini. Pengurangan besar terlihat pada tingkat kematian dan infeksi terutama pada penderita HIV tahap awal yang melakukan perawatan ARV.

9 Cara Membersihkan Telinga dengan Benar: Solusi Mengatasi Kotoran Telinga Tanpa Risiko!

Sedangkan mereka yang telah berada di stadium lanjut bisa melakukan terapi yang terdiri dari kombinasi obat ARV untuk memaksimalkan penekanan virus HIV dan menghentikan perkembangan penyakit HIV.

Terapi ini juga mampu mencegah penularan HIV selanjutnya. WHO merekomendasikan terapi ARV untuk semua ODHA sesegera mungkin setelah diagnosis.

Akselerasi Ketahanan Industri Obat Nasional, Komisi IX Dorong OMAI Masuk JKN

Pakar HIV Dr. dr. Evy Yunihastuti mengatakan, ODHA yang melakukan treatment dengan ARV bisa hidup seperti orang normal karena virusnya bisa tidak terdeteksi dan CD4-nya (kekebalan tubuhnya) kembali normal. Dengan treatment ARV, ODHA yang ingin hamil atau sedang hamil pun bisa melahirkan bayi yang sehat.

"Risiko penularan HIV dari ibu ke anak berkurang dari 35-45 pesen hingga sekitar 2-5 persen. Bahkan bisa kurang dari 1 persen jika jumlah virus (viral load) ibunya sudah tidak terdeteksi sebelum hamil," ucap Evy.

ARV bisa didapatkan di klinik, rumah sakit maupun puskesmas tertentu. Jika menggunakan BPJS, biayanya bisa gratis di beberapa tempat, salah satunya Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta. "Kalau enggak, cukup bayar Rp5.000 untuk stok sebulan," ucap wanita yang juga merupakan seorang Independent Image Consultant and Date Coach ini.

ARV juga sangat bersahabat bagi ibu hamil. Bahkan ibu hamil yang mengidap HIV bisa tetap memberi ASI eksklusif bagi anak. Menurutnya, saat sebelum melahirkan viral load-nya tidak terdeteksi, calon ibu bisa memilih proses melahirkan biasa dan pemberian ASI eksklusif. Namun, jika viral load-nya di atas 1.000, calon ibu dianjurkan melakukan tindakan tambahan.

Penderita HIV yang mengonsumsi obat ini secara rutin selama enam bulan, virus HIV sudah tidak lagi ditemukan di tubuhnya. Tetapi, jika tidak dilanjutkan, virus akan ditemukan bahkan hanya dalam dua bulan. Ini lah mengapa terapi ARV harus dilakukan ODHA seumur hidup.

Evy pun menambahkan, ARV adalah terapi yang terbaik untuk HIV. "Pengobatan lain yang dibutuhkan adalah pengobatan infeksi opportunistik jika memang ada infeksi lainnya," kata Evy.

Ilustrasi kanker

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami nyeri selama perjalanan kanker mereka. Sedangkan 90 persen pasien kanker mengalami nyeri

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024