Kejang Selalu Jadi Tanda Epilepsi, Mitos atau Fakta?
- Pixabay/unclelkt
VIVA – Salah satu gejala paling umum ditemui pada orang epilepsi ialah kejang yang terjadi secara mendadak. Sehingga, ketika seorang mengalami kejang, banyak orang langsung menyimpulkan bahwa orang tersebut mengalami epilepsi.
Padahal, menurut dr Irawati Hawari, SpS, dokter saraf dari Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Menteng, orang yang mengalami epilepsi tidak selalu mengalami kejang. Ia menjelaskan bahwa ada gejala awal lainnya yang kerap terjadi pada orang epilepsi.
"Pada pasien dengan epilepsi kita kan selnya miliaran, ketika terjadi bangkitan listrik abnormal di otak akan menghubungkan ke bagian otak dan bagian tubuh dan bentuknya beragam, bisa kejang, bisa perubah tingkah laku dan perubahan kesadaran, kata Irawati saat Kick Off Perayaan Anniversary #46YearsofSavingLife, BundaMedik Healthcare System, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat 30 November 2018.
Sehingga tergantung di bagian mana terjadi bangkitan dan reaksinya pada bagian tubuh lain. Ira juga menjelaskan, gejala lain yang kerap terjadi pada orang dengan epilepsi juga berupa munculnya rasa tidak enak di ulu hati.
"Ada pasien yang diobati karena sakit maag bertahun-tahun tidak selesai, ternyata itu bagian dari serangannya," kata dia.
Di masyarakat, seringkali baru akan membawa orang dengan epilepsi ke dokter ketika dalam keadaan kejang. Padahal gejala lain yang juga muncul dapat berupa halusinasi baik visual maupun audio
"Kalau audio biasa berdengin atau bunyi mesin. Makanya banyak yang salah diagonsa," kata dia.
Sebab itu penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang gejala, bahaya dan cara mengatasi epilepsi. Di samping itu, menurutnya juga penting untuk menghilangkan stigma pada orang dengan epilepsi.(Zo)