Gigi Bolong Picu Sakit Jantung, Mitos Atau Fakta?
- Pixabay
VIVA – Banyak mitos beredar terkait bahaya gigi berlubang atau gigi bolong yang bisa memicu dampak pada organ tubuh lainnya. Gigi berlubang disebut-sebut dapat berisiko terhadap penyakit jantung.
Ternyata, hal tersebut bisa menjadi mitos maupun fakta. Gigi yang berlubang, jika masih di sekitar gigi yang keras saja, tidak dapat memicu penyakit jantung.
"Kalau lubangnya masih di jaringan yang keras, istilahnya masih 'helm' gigi, tidak akan menyebabkan penyakit jantung karena kuman masih tertahan di sekitar gigi. Jadi itu hanya mitos," ujar spesialis kedokteran gigi, drg. Bambang Nursasongko SpKG(K), dalam acara Sasha Halal Toothpaste, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Berbeda halnya ketika lubang gigi sudah sangat dalam hingga mencapai vulva atau bagian saraf gigi. Lubang gigi yang seperti inilah yang bisa memicu sakit jantung. Sebab, kuman bisa masuk ke peredaran darah di seluruh tubuh.
"Saraf gigi menjadi mati dan kuman bisa jalan ke mana-mana termasuk jantung. Faktanya, memang betul bisa menyebabkan penyakit jantung kalau keadaan bolongnya seperti itu," kata dia.
Lebih lanjut, bahaya lainnya terhadap vulva yang berlubang, memicu kerusakan saraf pada gigi. Hal tersebut, meski dapat ditumbuhkan kembali gigi yang baru, saraf di sekitarnya sudah tak bisa lagi berfungsi.
"Lubang di vulva tidak seperti luka di kulit. Kalau bolong, vulva tidak bisa menutup sendiri. Solusinya, harus dibuang lalu dibersihkan dan diganti gigi yang baru meski sarafnya sudah tidak lagi bisa berfungsi."