5 Tips Cegah Komplikasi Penyakit Paru Kronis

Ilustrasi paru-paru
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK adalah penyakit progresif yang mengancam jiwa dan diperkirakan mempengaruhi lebih dari 251 juta orang di dunia. Bahkan, diperkirakan menjadi penyebab kematian ke-tiga pada tahun 2020.

"Sebuah studi biomass sebagai kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa prevalensi PPOK pada pasien bebas rokok sama tingginya. Studi tersebut melibatkan responden berusia di atas 40 tahun yang tinggal di Banten dan DKI Jakarta dan menemukan prevalensi pasien PPOK sampai 6,3 persen," ujar Prof. dr. Faisal Yunus dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dikutip dari siaran pers Philips Indonesia, Rabu 21 November 2018.

Menurut Prof. Faisal Yunus, kebanyakan pasiennya datang sudah dengan keluhan, seperti sesak napas, gampang kehabisan napas saat naik-turun tangga, dan sudah dengan kecacatan. Jarang sekali mereka datang dengan gejala awal karena mereka tidak menyadari gejala awal pentakit itu.

"Selain itu, banyak juga yang beranggapan bahwa olahraga rutin atau kunjungan ke wilayah dengan udara bersih bisa mencegah penyakit paru.  Padahal ini tidak benar. Zat yang sudah terlanjur bertumpuk di paru karena asap rokok dan polusi udara, tidak akan hilang, Mereka yang sudah ada gejala dan makin parah  harus berobat ke dokter," kata dia.

Meskipun PPOK merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, bukan berarti ini adalah penyakit yang melemahkan. Pasien akan tetap bisa hidup dengan baik meski mengidap PPOK asalkan patuh pada perawatan dan pengobatannya, sehingga mengurangi pemburukan penyakit.

Prof. Faisal Yunus juga menekankan masyarakat untuk menjauhi rokok, karena rokok merupakan penyebab utama dari PPOK. Bila susah berhenti merokok, silakan datang ke dokter paru untuk dipantau dan diberi obat yang benar, setelah itu harus rajin kontrol secara rutin.

"Begitu pula jika Anda bekerja di daerah rawan polusi, misalnya pabrik. Selalu gunakan masker, walau hal ini juga tidak terlalu melindungi. Sebisa mungkin dan sering kontrol berobat. Ingat, tidak ada vitamin atau suplemen apa pun yang dapat mencegah PPOK.”

Nah, agar lebih memahami trik mencegah penyakit ini menjadi lebih buruk, berikut dipaparkan Philips Indonesia agar bisa hidup dengan baik dan tetap aktif.

FC Utrecht Datangkan Pemain Keturunan Depok, Calon Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny Terancam

1. Memiliki pola pikir positif

Ubah pandangan Anda tentang penyakit dan pahami bahwa kunci untuk tetap aktif terletak pada setiap individu.

Pesan Romantis Erina Gudono di Ulang Tahun Kaesang Pangarep yang ke-30

2. Tentukan tujuan Anda

Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang ingin dilakukan. Tetapkan tujuan jangka pendek dan panjang untuk diri Anda sendiri.

7 Tahun di Negeri Kanguru: Acha Sinaga Ungkap Susahnya Hidup di Sydney Tanpa Uang

3. Olahraga dengan bijaksana

Olahraga dapat membantu memperkuat kelompok otot besar dan memperbaiki sirkulasi saluran napas. Berusahalah untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas dengan membagi tugas ke bagian-bagian yang lebih kecil dan menjadwalkan waktu istirahat yang sering.

4. Pertahankan gaya hidup sehat

Pertahankan pola makan yang sehat dengan nutrisi yang tepat dan tidur yang cukup. Pola makan yang buruk dapat memperburuk gejala dan memengaruhi kemampuan untuk berolahraga.

5. Bersabar

Pahamilah bahwa proses membutuhkan waktu. Dengan olahraga dan pola makan yang sehat, kekuatan dan daya tahan Anda bisa pulih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya