Kemenkes Teliti Efek Konsumsi Air Rebusan Pembalut
- VIVA/Dhana Kencana
VIVA – Konsumsi minuman air rebusan dari pembalut wanita sedang marak dilakukan oleh remaja. Air rebusan tersebut diketahui memiliki sensasi memabukkan yang memicu ketagihan.
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek menuturkan bahwa kasus tersebut sudah menjadi perhatiannya saat ini. Menkes menjelaskan, ada kemungkinan salah satu bahan dari pembalut yang bisa memicu efek memabukkan tersebut.
"Sekilas saya dengar, gel di dalam pembalutnya yang dimanfaatkan. Tapi sekarang masih kita teliti lagi," ujar Menkes saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Jumat, 9 November 2018.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah mengungkap temuan penggunaan pembalut bekas oleh kalangan remaja di wilayahnya untuk mendapatkan sensasi mabuk.
Untuk menindaklanjuti kasus ini secara lebih dalam, Nila menegaskan perlu adanya penelitian lebih jauh terkait efek air rebusan tersebut.
"Dalam pembalut itu mesti kita teliti lagi kandungan di dalamnya. Nanti kita coba teliti," kata dia.
Seperti diketahui, konsumsi minuman air rebusan pembalut wanita di pinggiran Jawa Tengah dan Jawa Barat dinilai sudah mengkhawatirkan. Daerah perbatasan Jawa Barat dengan Jakarta dianggap sebagai lokasi aktif konsumsi air tersebut.
Kepala BNN Jawa Barat, Brigjen Sufyan Syarif menjelaskan, aktivitas tersebut merupakan modus baru dalam penyalahgunaan bahan kimia. Dari laporan yang diterima, kawasan Bekasi menjadi daerah paling aktif konsumsi air rebusan pembalut wanita tersebut.
(aw)