Menghadapi Duka dan Trauma Akibat Kecelakaan Pesawat Lion Air

Ilustrasi pesawat/traveling
Sumber :
  • Pixabay/Free-Photos

VIVA – Kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin pagi, 29 Oktober 2018 lalu, menyisakan banyak duka. Upaya evakuasi puing-puing pesawat yang membawa 189 penumpang tersebut masih terus dilakukan oleh tim Badan SAR Nasional.

Kemenag Tunjuk Garuda, Lion Air dan Saudi Airlines Jadi Maskapai Penerbangan Jemaah Haji

Peristiwa tersebut tentu bukan hal yang mudah bagi keluarga atau kerabat korban untuk dihadapi. Lalu, bagaimana cara melalui duka dan trauma ini? Simak penjelasan selengkapnya, berdasarkan hasil wawancara GueSehat dengan psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi., dari Citra Ardhita Psychological Service.

Luka yang sangat lumrah terjadi saat orang terdekat menjadi korban kecelakaan pesawat adalah potensi trauma dan depresi.

Lion Group Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat 10 Persen di Nataru

“Apalagi jika kita mengingat bahwa kecelakaan pesawat terbang merupakan musibah yang terjadi secara tiba-tiba. Tentu tidak mudah bagi keluarga korban untuk memprosesnya,” ujar Ayu.

Sebelum Anda menyikapi luka psikologis tersebut, sebaiknya pahami bahwa ada tahapan-tahapan tertentu dalam memproses musibah yang terjadi.

Lion Parcel Beberkan 5 Jurus Kirim Barang Aman dan Efisien Pakai COD Ongkir

BACA SELENGKAPNYA

Jemaah calon haji ketika akan naik pesawat Garuda Indonesia di Bandara Adi Soemarmo

Pesan DPR ke Garuda Usai Lion Air Dapat Jatah Terbangkan Jemaah Haji 2025

Terkait hal ini, Marwan pun meminta agar maskapai Garuda dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kemampuannya.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025