Cegah Diare, Sampah di Palu Mulai Ditangani

Sejumlah relawan membakar sampah pascagempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Penyebaran penyakit yang muncul dari lingkungan bisa terjadi kapan saja, terutama pada wilayah yang terdapat penumpukan sampah di tempat pengungsian korban gempa seperti di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Untuk mengantisipasinya, Kementerian Kesehatan segera mengangkut sampah yang menumpuk di lokasi pengungsian.

Reverse Vending Machine ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik hingga 2024

Kegiatan itu dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu. Sebanyak 36 mobil sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah.

Dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Sampah yang menumpuk di pengungsian harus segera diangkut mengingat banyaknya perindukkan lalat apabila tidak segera ditangani. Dampaknya, akan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya peningkatan kasus diare.

KPU Tetapkan Farhan dan Erwin jadi Wali Kota Bandung Periode 2025-2030 

Tindakan lainnya adalah dengan meletakkan tempat pembuangan sampah sementara dalam bentuk bak-bak penampungan sampah sebelum diangkut oleh truk untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir. Sejak beberapa hari lalu, mobil sampah sudah dioperasikan ke lokasi pengungsian di Petobo dan Balaroa yang populasi lalatnya sudah cukup padat terutama di sekitar dapur umum.

Kemudian di pengungsian Kelurahan Duyu, penanganan sampah telah dilakukan dengan cara dibakar. Selain itu, telah disediakan 6 toilet dari Kementerian PUPR dan akan ditambah lagi 10 toilet.

Tahun 1980-an Sampah di Kuta Jadi Berkah Masyarakat, Sekarang Sulit Ditanggulangi

Untuk mengatasi peluberan limbah toilet, lurah setempat diminta untuk menambah lubang serapan yang cukup luas. Demikian pula untuk rencana pemasangan toilet yang baru agar ditambah dengan lubang resapan yang cukup luas agar tidak terjadi peluberan dari septictank atau septictank buntu karena penuh.

Untuk pencegahan diare yang dikhawatirkan telah menyebar ke pengungsi, tim Kesehatan Lingkungan telah berkoordinasi dengan tim Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes untuk mendapatkan data kasus diare. Selanjutnya, berdasarkan data tersebut, apabila ditemukan kasus diare, langsung dilakukan intervensi berupa pengobatan dan intervensi dari segi lingkungannya.(tp)

Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama CEO Power Pro Pte LTd Leiven Tsai menandatangani nota kesepahaman pendirian Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.

Tangani Sampah, NU Gandeng Power Pro Bentuk Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial

Ketua Umum NU Gus Yahya bersama CEO Power Pro Pte LTd Leiven Tsai menandatangani nota kesepahaman pendirian Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025