Orang Indonesia Makin Suka Minuman Manis

Ilustrasi sirup.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Masalah Double Burden di Indonesia, jika tidak ditangani dengan serius akan dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti jantung dan diabetes melitus. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah pola makan dan minum yang berlebihan jumlah kalorinya.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan panduan ”lsi Piringku” yaitu 2/3 porsi karbohidrat, 1/3 porsi protein dan lemak (lauk pauk), 1/2 sayur serta buah. Namun, dengan banyaknya pilihan makanan dan minuman siap saji, banyak konsumen yang menambahkannya di luar makanan pokok yang dapat memengaruhi pertambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi.

"Beragam keluhan kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe ll, keluhan fungsi ginjal dan jantung, di antaranya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh, yang bisa berasal dari makanan atau minuman sehari-hari,” ujar Ahli Consumer Behavior dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Ujang Sumarwan, ditemui dalam acara #HydrationTalk di Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Ia menyatakan bahwa beragam masalah kesehatan di Indonesia di antaranya dipicu oleh ketidakseimbangan asupan gizi termasuk minuman mengandung gula tinggi. Padahal, menurut Profesor Ujang, sebagai konsumen kita dapat memilih minuman yang akan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.

"Kita cenderung minum berdasarkan rasanya yang disukai sehingga tidak memerhatikan kandungan nutrisi terutama gula. Masyarakat itu sekarang mulai lebih menyukai minuman yang manis-manis," ungkap dia.

5 Latihan Ini Ampuh Bakar Lemak Perut dalam Seminggu

Profesor Ujang menielaskan bahwa di Indonesia asupan pola minum air putih meningkat dari tahun 2012 dibanding tahun 2016. Namun ternyata pola minum yang mengandung gula seperti minuman dalam kemasan juga meningkat.

"Sehingga penting untuk masyarakat membaca label dan kandungan gula di dalamnya. Kebutuhan gula dalam sehari menurut WHO yaitu 4 sendok makan saja," kata dia.

"Minuman kemasan siap saji dapat diminum dengan mengenal kandungan nutrisinya agar kita masih dapat menjaga jumlah kalori yang masuk untuk mengurangi risiko kegemukan," jelasnya. (ase)

Ilustrasi ibu hamil

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024